periskop.id - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menjelaskan bahwa 1.597 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah disiagakan untuk mengawal unjuk rasa yang dilakukan oleh gabungan guru madrasah serta sejumlah elemen masyarakat di Jakarta hari ini.
"Kami hadir untuk memastikan semuanya berjalan dengan aman dan kondusif," kata Kombes Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, mengutip Antara, Kamis (30/10).
Susatyo merinci, aksi tersebut akan digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Massa aksi terdiri dari sejumlah kelompok guru, seperti Gabungan Organisasi Guru Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI), Perkumpulan Guru Madrasah Mandiri (PGMM), Persatuan Guru Inpassing Nasional (PGIN), dan Punggawa Guru Madrasah Nasional Indonesia (PGMNI), serta beberapa elemen masyarakat lain.
Unjuk rasa ini digelar untuk menuntut pemerintah memberlakukan hak yang sama. Para guru madrasah merasa regulasi pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang berlaku saat ini dinilai tidak berpihak kepada mereka.
Kapolres meminta massa aksi agar menggelar unjuk rasa secara damai, tertib, dan tidak anarkis. Ia mengimbau peserta untuk tidak membakar ban, tidak merusak fasilitas umum, serta tidak menutup jalan.
"Silakan menyampaikan pendapat, tetapi tetap dalam koridor hukum dan ketertiban," ujar Susatyo.
Ia menegaskan bahwa petugas keamanan yang bertugas tidak dilengkapi senjata api. "Petugas keamanan tidak membawa senjata api dan melayani warga yang menyampaikan pendapatnya dengan humanis serta profesional," tegasnya.
Terkait rekayasa lalu lintas, Susatyo mengatakan skenario pengalihan bersifat situasional. Ia mengimbau warga untuk menghindari jalan di sekitar area unjuk rasa dan menggunakan jalur alternatif.
"Kami memohon pengertian masyarakat. Keselamatan dan kenyamanan bersama menjadi prioritas kami," tutur Susatyo. Ia juga meminta masyarakat agar tidak mudah termakan hoaks di media sosial yang berpotensi memicu kegaduhan.
Tinggalkan Komentar
Komentar