periskop.id - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa optimistis penjualan mobil akan kembali meningkat dalam beberapa bulan ke depan. Ia menyebut data penjualan Oktober sudah menunjukkan perbaikan meski masih terkontraksi minus 4,4%.

“(Penjualan) mobil menunjukkan perbaikan, walaupun masih negatif, negatif minus 4,4% angka terakhir. Tapi negatifnya sudah berkurang sangat signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Saya pikir bulan depan penjualan mobil juga akan mulai positif lagi,” kata Purbaya dalam rapat kerja Komisi XI di Jakarta, ditulis Jumat (28/11).

Sementara itu, penjualan motor tercatat tumbuh 8,4% secara tahunan (year-on-year/yoy). Dari sisi produksi, sektor manufaktur juga menunjukkan ekspansi.

PMI Manufaktur berada di level 51,2 pada Oktober, menandakan peningkatan output dan permintaan baru. Selain itu, tingkat optimisme masyarakat terhadap ekonomi ikut menguat, tercermin dari indeks ekspektasi ekonomi yang naik ke 133,4.

“Angka ini mengindikasikan peningkatan output dan permintaan baru. Selain itu, masyarakat optimistis melihat kondisi ekonomi ke depan dengan indeks ekspektasi ekonomi naik ke 133,4,” terangnya.

Secara keseluruhan, konsumsi yang kuat, investasi yang terjaga, dan ekspor yang meningkat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Upaya pemerintah mendorong kontribusi industri bernilai tambah juga terlihat pada realisasi pertumbuhan sejumlah wilayah, yakni Sulawesi tumbuh 5,8% dan Jawa 5,2%.

Tak hanya itu, Purbaya menjelaskan pertumbuhan ekonomi di beberapa wilayah menunjukkan perbedaan karakter. Sumatera, yang banyak mengandalkan industri pengolahan, tumbuh 4,9%. Sementara itu, Kalimantan mencatat pertumbuhan 4,7% yang didorong oleh sektor pertanian dan perkebunan.

Adapun Bali dan Nusa Tenggara tumbuh 4,7% berkat dukungan sektor pariwisata. Ia menilai kondisi tersebut menggambarkan situasi ekonomi yang sedang dihadapi saat ini.

“Optimisme masyarakat untuk konsumsi dan produksi semakin membaik, didorong kuatnya kepercayaan dan permintaan domestik,” tutupnya.