Periskop.id- Permintaan global terhadap minyak, sebagai sumber energi utama, diprediksi akan meningkat sebesar 23%. Jumlah ini naik dari 308 juta barel minyak ekuivalen per hari menjadi 378 juta barel pada 2050, menurut Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC), seperti dilaporkan oleh Kantor Berita Kazinform, Kamis (2/10).

Menyampaikan prospek OPEC tentang pasar minyak global dalam ajang Kazakhstan Energy Week 2025 dan Forum Eurasia KAZENERGY ke-16 di Astana, ibu kota Kazakhstan, Kepala Departemen Studi Minyak OPEC Behrooz Baikalizadeh mengatakan, kenaikan permintaan akan didorong oleh pertumbuhan populasi global. Diperikirakan di periode tersebut, populasi dunia akan meningkat dari 8,2 miliar menjadi 9,7 miliar jiwa.

"Pada 2050, lebih dari 1,2 miliar orang akan tinggal di kota-kota. Biaya yang terus meningkat juga akan mempercepat pertumbuhan ekonomi negara-negara anggota Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD)," ujarnya.

Dia menambahkan, meskipun kemajuan yang stabil di sektor perminyakan akan membantu meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya, tidak ada terobosan teknologi yang signifikan yang diperkirakan akan terjadi.

Berdasarkan laporan prospek tersebut, energi terbarukan diproyeksikan akan mencakup 13,5% dari total bauran energi global pada 2050. Sementara itu, penggunaan batu bara dan sumber energi konvensional lainnya diproyeksikan turun sekitar 13%.

Seiring dengan penghapusan bertahap penggunaan batu bara, pembangkit listrik berbahan bakar batu bara diperkirakan menyusut menjadi 3,2 terawatt jam. Kondisi ini akan mendorong peningkatan pangsa energi alternatif dari 24% menjadi 65,5%. 

Permintaan 2025-2026

Sebelumnya, OPEC, Kamis (11/9) menyampaikan, akan mempertahankan perkiraannya terkait pertumbuhan permintaan minyak global pada 2025 dan 2026.

OPEC memproyeksikan permintaan akan meningkat sekitar 1,3 juta bph (yoy) pada 2025 dan 1,4 juta bph pada 2026. Kedua proyeksi tersebut tidak mengalami perubahan dari perkiraan pada bulan sebelumnya.

Dalam laporan pasar minyak bulanan terbarunya, OPEC memproyeksikan permintaan akan meningkat sekitar 1,3 juta barel per hari (bph) secara tahunan (year-on-year/yoy) pada 2025 dan 1,4 juta bph pada 2026. Kedua proyeksi tersebut tidak mengalami perubahan dari perkiraan pada bulan sebelumnya.

Permintaan minyak dalam Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD) diperkirakan meningkat sekitar 100.000 bph (yoy). Sementara permintaan di negara non-OECD diperkirakan akan bertambah sekitar 1,2 juta bph, yang sebagian besar didorong oleh negara-negara Asia lainnya, China, dan India.

Sedangkan kawasan lainnya juga menunjukkan pertumbuhan yang stabil, urai laporan tersebut. Mengutip kuatnya momentum pada paruh pertama 2025, OPEC tetap mempertahankan proyeksinya terkait pertumbuhan ekonomi global yakni 3% untuk 2025 dan 3,1% untuk 2026.