periskop.id - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq menegaskan bahwa kualitas instruktur pendidikan vokasi di Indonesia masih belum merata. Hal itu ia sampaikan dalam peluncuran Program Pelatihan 1.100 Instruktur Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di Jakarta, Senin.

“Kita tidak bisa menutup mata bahwa masih ada tantangan yang harus kita hadapi, salah satunya adalah pemerataan kualitas instruktur sebagai pilar, ujung pilar dalam pembelajaran kursus dan pelatihan,” ujar Fajar dilansir dari Antara, Senin (29/9).

Ia menekankan pentingnya percepatan jumlah instruktur bersertifikat untuk meningkatkan mutu pendidikan nonformal dan informal. 

“Tanpa instruktur yang cakap, maka sulit bagi satuan pendidikan untuk benar-benar menerapkan pembelajaran yang baik dan menghasilkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing,” tambahnya.

Fajar juga menyoroti adanya kesenjangan kompetensi dan sertifikasi instruktur, keterbatasan akses pengembangan di daerah, serta faktor kesejahteraan dan motivasi yang kerap terabaikan. Menurutnya, kesejahteraan instruktur sama pentingnya dengan peningkatan kapasitas agar mereka tetap berkomitmen memberikan pembelajaran terbaik.

Dalam konteks itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah terus menjalankan program peningkatan kapasitas instruktur. Melalui pelatihan 1.100 instruktur LKP, pemerintah berharap tercipta efek berantai. “Ketika satu instruktur naik kelas, maka puluhan bahkan ratusan peserta didik diharapkan akan juga merasakan dampaknya ikut naik kelas secara kualitas,” jelas Fajar.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (Dirjen Vokasi PKPLK) Tatang Muttaqin menambahkan, pelatihan ini digelar di 70 lokasi dengan delapan bidang keterampilan. Bidang tersebut meliputi desain grafis, pemasaran digital, aplikasi perkantoran, tata rambut, barista, teknik motor konvensional, teknik motor listrik, hingga tata busana.

Tatang menekankan bahwa keberhasilan program ini tidak bisa berjalan sendiri. 

“Semoga upaya kita bersama membawa manfaat yang lebih besar untuk penguatan pendidikan vokasi di Indonesia melalui peningkatan kapasitas instruktur menuju pendidikan bermutu untuk semua,” tuturnya.