periskop.id - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus memperluas jangkauan ke institusi pendidikan tinggi sebagai bagian dari strategi pencegahan radikalisme. Salah satu langkah konkret dilakukan melalui pembekalan mahasiswa baru di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) ITB. Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayor Jenderal TNI Sudaryanto, menegaskan pentingnya kewaspadaan di kalangan mahasiswa sebagai generasi intelektual bangsa. 

“Saya kembali mengingatkan kepada adik-adik sekalian bahwa bahaya itu ada,” ujar Sudaryanto saat memberikan pembekalan di ITB melansir Antara, Rabu (27/8). 

Ia juga mengingatkan bahwa meskipun Indonesia telah mempertahankan status nol serangan teroris selama hampir dua tahun terakhir, potensi ancaman tetap ada. 

“Itu hanya di atas permukaan, di bawah permukaan sebetulnya kegiatan itu masih ada,” ucapnya. 

Kegiatan pembekalan ini diikuti oleh 7.671 peserta PKKMB ITB dan menjadi salah satu bentuk nyata sinergi antara BNPT dan institusi pendidikan dalam membangun kesadaran kolektif terhadap bahaya ekstremisme. BNPT mengapresiasi keterlibatan aktif ITB dalam mengintegrasikan isu pencegahan radikalisme ke dalam proses orientasi mahasiswa baru. 

Di tingkat kebijakan, sinergi antara BNPT dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) juga diperkuat. Menteri Brian Yuliarto menyampaikan komitmennya untuk mendorong literasi ideologi kebangsaan di lingkungan perguruan tinggi. 

“Penerimaan mahasiswa baru adalah momentum tepat untuk menginformasikan bahwa kehidupan kampus berbeda dari dunia sekolah,” kata Brian.

Menurut Brian, banyak mahasiswa baru yang merasa bebas dan ingin mencoba hal baru, sehingga titik transisi ini menjadi strategis untuk membangun ketahanan ideologi. 

Ia menambahkan bahwa penguatan literasi kebangsaan akan dilakukan melalui kurikulum, pelatihan dosen, dan pemanfaatan fasilitas kampus seperti perpustakaan. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat benteng ideologis mahasiswa sejak awal masa studi.