periskop.id - Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Direktorat Registrasi Pangan Olahan BPOM merilis temuan strategis. Kolaborasi ini menyoroti transformasi SDM berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk mendukung proses registrasi pangan olahan dan daya saing industri.

"Pendekatan ini sekaligus mendorong penguatan daya saing industri pangan olahan Indonesia," jelas Peneliti Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan BRIN, Bahtiar Rifai, dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (21/11).

Bahtiar menjelaskan riset kolaboratif lintas instansi ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan mendesak.

Penguatan sumber daya manusia (SDM) dinilai krusial dalam menghadapi percepatan teknologi digital saat ini.

Model transformasi SDM hasil riset ini dapat mendukung pemanfaatan AI secara optimal dalam ekosistem BPOM.

Penerapan AI ditargetkan mempercepat proses registrasi pangan olahan serta meningkatkan efisiensi pengawasan di lapangan.

Teknologi ini juga berfungsi memperkuat ketepatan penilaian terhadap keamanan serta mutu produk pangan yang beredar.

Bahtiar menegaskan BRIN memiliki tanggung jawab menghasilkan riset yang relevan dengan tantangan nyata lembaga pemerintah.

Melalui kajian ini, BRIN menghadirkan kerangka strategi, analisis kesenjangan SDM, serta peta jalan transformasi.

Hasil riset tersebut dapat dimanfaatkan BPOM secara langsung untuk meningkatkan kualitas layanan publik berbasis AI.

Sebagai lembaga riset nasional, BRIN menempatkan hasil penelitian ini sebagai instrumen ilmiah pendukung transformasi digital sektor pengawasan obat dan makanan.

Kajian mencakup analisis kompetensi SDM, kebutuhan talenta digital, peta kompetensi AI, hingga rancangan budaya kerja adaptif.

"Ke depan, BRIN akan terus berupaya menekankan pentingnya kesiapan manusia dan organisasi sebagai fondasi utama sebelum mengadopsi teknologi skala besar diterapkan di dunia nyata," tutup Bahtiar.