JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sukses mengakomodasi sedikitnya 1.300 lebih siswa SMA/SMK dari puluhan sekolah di seluruh Indonesia dalam gelaran "Putih Abu-Abu Financial Festival 2025" yang diselenggarakan Sabtu, 31 Mei 2025 di Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah.

Dalam festival keuangan yang berlangsung meriah sedari pagi waktu pelaksanaan (09.00 WIB), LPS memiliki target yang jelas untuk menjadi garda terdepan mengawal literasi dan meningkatkan inklusi keuangan para pelajar sejak dini. Terlebih berbagai talk show yang mengisi festival juga diharapkan jadi bekal penting untuk para pelajar dalam perjalanan mereka memahami investasi yang cerdas.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa pun menyatakan bahwa Putih Abu-Abu Financial Festival 2025 adalah sebuah langkah konkret LPS dalam memahami ekosistem investasi Indonesia yang kini mulai diramaikan oleh para pelajar.

"Ini kita ingin mengedukasi berbagai elemen yang ada di pasar modal dan pasar keuangan ke generasi yang katanya sekarang banyak bermain di pasar modal, yang mana sebagian besar bahkan belum benar-benar paham pasar modal sendiri itu apa. Jadi melalui festival ini kita ingin secara menyeluruh memberikan pemahaman ke generasi muda ini mulai dari LPS, investasi, pasar modal dan lain sebagainya itu apa," ungkap Purbaya dalam sesi tanya jawab dengan wartawan, Sabtu (31/5).

Ia juga menyatakan bahwa persentase pelajar yang mulai  berani mengeksplorasi pasar modal pun cukup tinggi hari ini. Bahkan disebutkan hampir 50% pelajar di Tanah Air sudah berani memainkan berbagai jenis instrumen investasi.

Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 sendiri menyebut, kelompok umur 15-17 tahun memiliki indeks literasi keuangan terendah, sebesar 51,68% dan indeks inklusi sebesar 74,00%. Jauh dibanding literasi keuangan yang secara nasional mencapai 66,46% dan indeks inklusi keuangan nasional sebesar 80,51%.

Dalam catatan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun, pada tahun 2024 ada setidaknya 57 juta pelajar di Indonesia yang sudah memiliki rekening bank pribadi. Angka itu mencakup 80% dari total jumlah pelajar aktif di Tanah Air dengan nilai tabungan mencapai Rp32,8 triliun.

Purbaya juga menyatakan bahwa Putih Abu-Abu Financial Festival 2025 pun hanyalah salah satu tonggak awal LPS untuk terus mendampingi generasi muda dalam memahami literasi dan inklusi keuangan.

"Jadi ini langkah awal dari LPS untuk mempromosikan sektor finansial dan keuangan ke anak-anak SMA di mana ini akan terus berlanjut dengan lebih banyak kegiatan yang menyasar ke generasi ini. Ke depannya kita bahkan mungkin akan lebih fluid menggabungkan program edukasi lieterasi keuangan dengan kompetisi musik, yang mana nantinya generasi muda ini tak hanya akan hanya paham keuangan, tetapi juga punya wadah serius menyalurkan kreativitasnya," papar Purbaya.

Di acara ini, ada pula pentas seni SCOOFEST SMAN 14 Jakarta yang menjadi host dari gelaran tersebut. pentas seni yang ditampilkan meliputi tarian tradisional, vocal group, teater, band, basket, futsal, e-sport, dan Tari Saman. 

Para pelajar juga menikmati talk show yang dipandu oleh dua orang influencer keuangan yakni certified financial planner Ayu Sara Herlia yang lebih dikenal sebagai MamaBer.Uang serta Putra Aji Sujati.

Festival dengan apik ditutup oleh penampilan solois Pamungkas yang secara penuh membawakan 11 lagu serta Hura-Hura Club yang menuntaskan energi para peserta.

LPS adalah lembaga independen yang menjamin simpanan nasabah perbankan hingga Rp2 miliar per nasabah per bank dan berperan menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.  

Melalui berbagai program edukasi seperti Putih Abu-Abu Financial Festival, LPS berkomitmen menumbuhkan budaya keuangan yang sehat, aman, dan inklusif di kalangan generasi muda Indonesia.