Search

Logo Light

Keluar dari Periskop?

Sign Out Cancel

TikTok PHK Karyawan Divisi Tiktok Shop Di AS

JAKARTA - TikTok kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan yang bekerja di divisi TikTok Shop Amerika Serikat. kebijakan ini dilakukan di tengah performa bisnis e-commerce mereka yang tampaknya tidak sesuai harapan.

Menurut laporan Bloomberg, dilansir dari Tech Crunch Kamis (3/7), ini menjadi gelombang PHK ketiga sejak April. Namun, jumlah pasti karyawan yang terdampak belum diungkapkan oleh perusahaan.

TikTok Shop AS, yang diluncurkan kurang dari dua tahun lalu, menawarkan berbagai produk serta memberi komisi kepada kreator atas video yang menghasilkan penjualan. Meskipun unit ini merupakan lini bisnis TikTok yang tumbuh paling cepat, masa depan operasionalnya di Amerika Serikat masih penuh ketidakpastian.

Pasalnya, setelah larangan resmi terhadap TikTok di AS, Presiden Donald Trump terus menunda tenggat waktu bagi ByteDance yang merupakan induk perusahaan TikTok untuk menjual aplikasi tersebut ke entitas asal Amerika.

Namun akhir pekan lalu, Trump mengumumkan ia telah menemukan calon pembeli potensial untuk TikTok, yang kabarnya melibatkan beberapa nama besar di dunia modal ventura.

"Ngomong-ngomong, kita sudah punya pembeli untuk TikTok," kata Trump dalam wawancara dengan Fox News.

Lebih lanjut, Donald Trump menyebutkan kesepakatan pembelian TikTok di AS itu mungkin memerlukan restu dari Presiden China Xi Jinping. "Saya rasa saya mungkin perlu persetujuan dari China. Saya rasa Presiden Xi [Jinping] mungkin akan melakukannya,"ujarnya.

Trump menolak untuk membagikan lebih banyak detail tentang pembeli tersebut, dan hanya mengatakan, dia akan mengungkapkan identitas mereka dalam dua pekan.

Asal tahu saja, Trump telah berulang kali menunda RUU yang memaksa pemilik TikTok yakni ByteDance untuk menjual aplikasi tersebut agar aplikasi tersebut dapat tetap beroperasi di Amerika Serikat.

Pada Januari 2025, dia mengatakan, pihaknya berencana untuk membuat usaha patungan antara pemilik saat ini dan/atau pemilik baru. Dengan skema pemilik AS tersebut mendapatkan porsi kepemilikan saham sebesar 50%. Dia juga mengatakan dia terbuka terhadap mitra pebisnis untuk membeli TikTok seperti Larry Ellison atau Elon Musk.

Sementara itu, Pemerintah China enggan mengomentari soal calon pembeli bisnis TikTok yang disebut oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai "sekelompok orang yang sangat kaya".

"Kami telah menjelaskan posisi China tentang TikTok lebih dari sekali. Saya tidak punya informasi untuk ditambahkan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing, Senin (30/6).

 

Baca Juga
Ikuti Periskop Di
Reporter : Joko Priyono
Penulis : Tiamo Braudmen
Editor : Eka Budiman
faisal_rachman
faisal_rachman
Penulis
No biography available.