Search

Logo Light

Keluar dari Periskop?

Sign Out Cancel
Sedang Hangat

Breaking News

Emas Batangan Diburu, Butik Emas Antam Diserbu Pembeli

JAKARTA - Butik Emas Logam Mulia Antam yang berlokasi di Gedung Antam Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, dipadati masyarakat, Jumat (11/4). Berdasarkan informasi yang dihimpun Antara, butik tersebut mulai didatangi masyarakat sejak pukul 04.30 WIB, mengingat antrean untuk mendapatkan logam mulia secara langsung dibatasi 50 orang per hari untuk di butik tersebut.

Ketika mulai dibuka pada pukul 08.30 WIB, masyarakat yang sudah mendapatkan antrean memasuki gerai logam mulia untuk mendapat emas yang hendak dibeli. Sementara masyarakat yang belum mendapatkan antrean, memilih untuk datang lagi pada esok hari.

Indah, wanita berusia 51 tahun asal Jakarta, datang ke butik sejak pukul 08.00 WIB atau 30 menit sebelum butik dibuka. Dirinya mengakui belum bisa mendapatkan emas batangan karena antrean sudah tutup.

"Dari jam 08.00 WIB antrean udah tutup," ucapnya. 

Sementara Enda, berusia 61 tahun yang mendapatkan antrean nomor 34 mengaku sudah mendatangi Butik Emas Logam Mulia Antam di TB Simatupang setelah waktu subuh dari rumahnya yang berlokasi di Cibubur, Jakarta Timur.

"Habis solat subuh langsung kemari, antrean nomor 34," ujarnya

Lebih lanjut, Bambang, pria berusia 57 tahun yang mendapatkan antrean nomor 15 mengaku sudah mendatangi butik Antam sejak pukul 04.30 WIB.

Menurut dia, untuk mendapatkan antrean ini dirinya sudah mendatangi butik tersebut selama tiga kali beruntun. "Kemarin datang jam 06.00 WIB ga dapet, sebelumnya siang saya gak dapet juga. Ini ketiga kali baru dapat," serunya. 

Tiga Faktor
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyatakan ada tiga faktor yang membuat belakangan ini emas batangan banyak dibeli masyarakat, yakni tekanan ekonomi global, imbal investasi besar dan dana darurat.

Ia menjelaskan faktor pertama yakni saat ini masyarakat dan investor melihat adanya tekanan ekonomi global, sehingga kebanyakan memilih untuk menggeser portofolio aset menjadi emas batangan.

"Mereka mencoba untuk menggeser portofolio investasinya menjadi emas batangan, sehingga ada demand yang meningkat di tengah situasi ekonomi yang cukup memburuk," ujarnya.

Fktor kedua, lanjut Bhima, yakni sebagian masyarakat menggunakan emas batangan untuk meningkatkan imbal hasil dari investasi. Hal ini karena nilai tambah dari emas batangan dinilai lebih tingi dibanding bunga bank konvensional.

"Jadi begitu ada uang lebih misalnya sisa THR, daripada dimasukkan ke simpanan perbankan bunganya tidak seberapa, mereka belikan emas batangan," cetusnya. 

Sementara untuk faktor ketiga, dijelaskan Bhima yakni karena masyarakat membutuhkan emas batangan sebagai dana darurat, mengingat likuiditas logam mulia dinilai lebih cepat.

"Karena emas itu likuiditasnya cepat. Ketika kena PHK atau untuk memenuhi kebutuhan darurat, emas ini dapat cepat dicairkan," kata Bhima.

Melihat situasi ekonomi dunia yang saat ini sedang tertekan, dan harga emas terus mengalami lonjakan, Bhima meminta Pemerintah memastikan bahwa pasokan emas dalam negeri bisa memenuhi permintaan pasar, serta mengendalikan nilai tukar rupiah dan membuat kebijakan untuk memitigasi dampak resiprokal Amerika Serikat agar harga emas batangan lebih stabil.

Diberitakan sebelumnya, banyak masyarakat yang membeli emas batangan setelah Lebaran 2025/Idul Fitri 1446 Hijriah, seperti di Padang, Jakarta dan Jawa Barat.

Pegadaian Kantor Wilayah (Kanwil) Jawa Barat mengungkapkan pembelian emas oleh masyarakat untuk investasi, meningkat selepas libur Lebaran 2025 atau Idulfitri 1446 Hijriah.

Harga Emas
Untuk diketahui, harga emas Antam yang dipantau dari laman Logam Mulia mengalami lonjakan sebesar Rp43.000 dari hari sebelumnya. Kini, Jumat, harga emas buatan Antam dibanderol Rp1.889.000 dari semula Rp1.846.000 per gram. 

Adapun harga jual kembali (buyback) emas batangan turut meroket menjadi Rp1.739.000 per gram. Transaksi harga jual dikenakan potongan pajak, sesuai dengan PMK No. 34/PMK.10/2017.

Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3 persen untuk non-NPWP.

PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback. Berikut harga pecahan emas batangan yang tercatat di laman Logam Mulia Antam pada Jumat:

- Harga emas 0,5 gram: Rp994.500.

- ⁠Harga emas 1 gram: Rp1.889.000.

- ⁠Harga emas 2 gram: Rp3.718.000.

- ⁠Harga emas 3 gram: Rp5.552.000.

- ⁠Harga emas 5 gram: Rp9.220.000.

- ⁠Harga emas 10 gram: Rp18.385.000.

- ⁠Harga emas 25 gram: Rp45.837.000.

- ⁠Harga emas 50 gram: Rp91.595.000.

- ⁠Harga emas 100 gram: Rp183.112.000.

- ⁠Harga emas 250 gram: Rp457.515.000.

- ⁠Harga emas 500 gram: Rp914.820.000.

- ⁠Harga emas 1.000 gram: Rp1.829.600.000.

Potongan pajak harga beli emas sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non-NPWP. Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22.



Ikuti Periskop Di
Reporter : Joko Priyono
Penulis : Tiamo Braudmen
Editor : Eka Budiman
faisal_rachman
faisal_rachman
Penulis
No biography available.
Topik Terkait
Komentar (2)
1000 karakter tersisa
Avatar
Haji Yunus
3 Jam Yang Lalu
Siaaaaaaaaap

Avatar
Margono
7 Jam Yang Lalu
Anggota boleh bawa senjata, asalkan