JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti berharap Koperasi Merah Putih yang dibangun di hampir semua desa di Indonesia, bisa menjadi pintu masuk untuk Gerakan Kembali ke Desa (GKD). Khususnya bagi korban PHK di sejumlah industri manufaktur di Indonesia.
“Kita menghadapi fakta, banyak pabrik mengurangi karyawan. Di satu sisi, banyak korban PHK yang berasal dari desa, yang melakukan urbanisasi ke kota, karena sulitnya lapangan pekerjaan di desa. Sekarang ada koperasi merah putih di setiap desa. Ini harus dipikirkan, agar sekaligus menjadi pintu bagi Gerakan Kembali ke Desa, karena adanya aktivitas ekonomi,” ungkap LaNyalla.
Ditambahkan LaNyalla, dalam banyak kesempatan, saat dirinya menjabat sebagai Ketua DPD RI, selalu menekankan pentingnya desa menjadi kekuatan ekonomi. Selain untuk mencegah urbanisasi, juga untuk membangun ketahanan ekonomi rakyat dan ketahanan pangan nasional.
“Apalagi Koperasi Merah Putih itu nantinya didanai melalui KUR dari bank-bank negara. Sehingga seharusnya menjadi pengungkit ekonomi. Tinggal bagaimana keterlibatan aktif penduduk di desa agar merasakan manfaat ekonomi. Ini membutuhkan keterlibatan lintas kementerian. Mulai dari pertanian, UMKM, industri kreatif, pariwisata, perdagangan, dan lainnya, bukan kemenkop saja,” tukasnya.
Ketua DPD RI ke-5 itu juga berharap ada monitoring dan evaluasi yang ketat terhadap perjalanan koperasi merah putih tersebut. Sehingga diketahui dengan dini problematika yang dihadapi, untuk segera ditemukan solusinya. Jangan setelah didirikan lalu dibiarkan tanpa pendampingan yang intens.
Seperti diketahui, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) masih terjadi pada awal tahun 2025. Kementerian Ketenagakerjaan mencatat jumlah PHK pada Januari-Februari 2025 mencapai 18.610 orang, meningkat hampir 460 % dibandingkan Januari 2025 yang tercatat 3.325 orang ter-PHK.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pengangguran di Indonesia pada Februari 2025 naik sekitar 83 ribu orang atau 1,11 persen dibandingkan Februari 2024.
Kepala BPS, Amelia Adininggar Widyasanti menyatakan, peningkatan jumlah pengangguran itu sejalan dengan bertambahnya angkatan kerja sebesar 3,67 juta orang, sehingga totalnya menjadi 153,05 juta orang pada Februari 2025.
Amelia menerangkan bahwa angkatan kerja mencakup individu yang sudah bekerja maupun yang masih mencari pekerjaan atau menganggur.
“Namun, dari jumlah angkatan kerja tersebut tidak semua terserap di pasar kerja sehingga terdapat jumlah orang yang menganggur sebanyak 7,28 juta orang,” kata Amelia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Musyawarah Desa
Sementara itu, Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mencatat hingga saat ini terdapat 5.700 desa di Tanah Air yang menggelar musyawarah desa (Musdes) khusus pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.
"Saya optimistis 80.000 koperasi desa (Kopdes) akan terbentuk di seluruh wilayah di Indonesia," ujarnya saat meninjau acara Musyawarah Desa Khusus Pendirian Koperasi Desa Merah Putih Kapung Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Selasa.
Ia juga terus menggenjot percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih di Jateng, khususnya di Kabupaten Grobogan.
Hal itu diimplementasikan melalui pelaksanaan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) Koperasi Desa Merah Putih Kapung, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan.
"Kopdes/Kel Merah Putih menjadi bukti nyata sarana pembangunan desa yang bukan hanya sebagai pelengkap, tetapi menjadi motor penggerak ekonomi rakyat dan memperkuat ketahanan pangan nasional," ujarnya.
Dalam kunjungannya, ia didampingi Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono, dan Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Destry Anna Sari selaku Koordinator Wilayah Provinsi Jawa Tengah.
Ia menegaskan, melalui kopdes/kel permasalahan yang ada di desa bisa teratasi, mulai dari panjangnya rantai distribusi di pedesaan, dominasi tengkulak yang merugikan petani dan konsumen, serta memutus rantai rentenir dan pinjaman online ilegal yang merebak di kalangan masyarakat.
"Saya menaruh harapan besar kepada Koperasi Desa Merah Putih Kapung yang terlahir dari musdes khusus hari ini (6/5). Sudah saatnya sama-sama bergotong royong membantu masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Koperasi Desa Merah Putih Kapung diharapkan menjadi contoh nyata dalam pelaksanaan program Kopdes/Kel Merah Putih di Grobogan sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto," ujarnya.
Menkop juga menyampaikan apresiasinya kepada Pemprov Jateng dan Pemkab Grobogan beserta seluruh jajaran daerah yang telah bersinergi dalam menyukseskan pelaksanaan pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih.
"Jawa Tengah diharapkan menjadi lubang kunci lokomotif, pelopor atau sebagai garda terdepan kesuksesan pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih," ujarnya.
Untuk diketahui, ekosistem Kopdes/Kel Merah Putih akan dibangun melalui gerai-gerai usaha seperti gerai sembako, apotek desa dan klinik desa yang juga akan disinkronkan dengan Juknis Pustu dan berkolaborasi dengan Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas (Kementerian Kesehatan), kantor koperasi, Unit Simpan Pinjam, pergudangan dan logistik serta kegiatan usaha berdasarkan potensi lokal dan kebutuhan masyarakat desa.