Search

Logo Light

Keluar dari Periskop?

Sign Out Cancel

Persiapan Mendaki Gunung: 7 Hal Penting untuk Fisik yang Sering Diabaikan

JAKARTA - Mendaki gunung bukan hanya soal membawa carrier dan sepatu trekking. Aktivitas ekstrem ini menuntut kesiapan fisik dan gizi yang tak bisa disepelekan. Menurut dr. Pande Putu Agus Mahendra, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia, pendakian tanpa persiapan bisa berdampak pada kesehatan, terutama karena perubahan suhu, kadar oksigen, dan tekanan udara di ketinggian.

Agar pendakian Anda aman dan menyenangkan, berikut 7 persiapan fisik sebelum mendaki gunung yang wajib diperhatikan sebelum mulai menapaki jalur pendakian.

1. Cek Kesehatan Lewat Medical Check-Up
Sebelum naik gunung, jangan hanya percaya diri karena rajin olahraga. Lakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh (medical check-up) untuk mengetahui apakah tubuh siap menghadapi medan berat. Tes tekanan darah, denyut jantung, hingga fungsi ginjal dan jantung penting dilakukan, terutama bagi pendaki pemula.

2. Latihan Fisik Minimal 3 Bulan Sebelumnya
Tubuh yang prima bukan instan didapat. Latihan fisik terkontrol perlu dimulai 3 bulan sebelum pendakian, terutama untuk meningkatkan sistem kardiovaskular dan kekuatan otot. Latihan yang direkomendasikan meliputi:

  • Jogging atau berenang untuk daya tahan jantung
  • Weight training untuk kekuatan otot kaki dan punggung

3. Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang

Pola makan sebelum pendakian juga berperan penting. Pastikan Anda mendapatkan:

  • Karbohidrat kompleks berpati (nasi merah, kentang, oatmeal) sebagai sumber energi tahan lama
  • Protein untuk perbaikan otot
  • Serat larut dari sayuran dan buah

Hindari konsumsi makanan berfermentasi yang bisa menyebabkan perut kembung saat di ketinggian.

4. Jaga Hidrasi, Meski Cuaca Dingin
Banyak pendaki menyepelekan cairan tubuh karena suhu di gunung cenderung dingin. Padahal, penguapan cairan tetap terjadi. Minum air secara teratur sangat penting agar tidak dehidrasi, yang bisa menyebabkan pusing, kelelahan, hingga gangguan konsentrasi di jalur pendakian.

5. Perhatikan Batasan Tubuh, Bukan Umur
Menurut dr. Pande, usia bukan hambatan utama untuk mendaki gunung. Yang terpenting adalah kondisi tubuh yang bebas gangguan jantung dan ginjal, serta sudah terlatih secara fisik. Dengarkan sinyal tubuh dan jangan paksakan naik jika merasa tak fit.

6. Hindari Suplemen Jika Tubuh Sudah Bugar
Suplemen tidak dibutuhkan jika Anda sudah menjaga asupan nutrisi dan tubuh dalam kondisi fit. Namun, pada kondisi khusus seperti anemia atau kebutuhan energi tambahan, konsultasikan dulu ke dokter sebelum mengonsumsi suplemen.

7. Pahami Risiko Lingkungan Gunung
Kondisi seperti kelembapan tinggi, kadar oksigen rendah, dan cuaca ekstrem adalah tantangan serius bagi tubuh. Itulah mengapa penting untuk memahami rute dan kondisi gunung yang akan didaki agar tubuh bisa menyesuaikan diri.

Dengan persiapan yang matang secara fisik dan gizi, aktivitas mendaki gunung akan lebih aman dan menyenangkan. Ingat, gunung bukan tempat uji coba nekat, tapi ajang pembuktian kesiapan mental dan tubuh.

Baca Juga
Ikuti Periskop Di
Reporter : Joko Priyono
Penulis : Tiamo Braudmen
Editor : Eka Budiman
rendi_widodo
rendi_widodo
Penulis
No biography available.