Periskop.id - Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri membanta tudingan, saat ditampilkan ke publik, tujuh personel Brimob yang terlibat dalam kasus rantis pelindas pengendara ojek online, sebenarnya bukan anggota Brimob, melainkan narapidana.
"Kami bergerak apa adanya sesuai fakta dan tujuh personel ini adalah anggota Brimob Polri," kata Agus di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta, Senin.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Biro Pengawasan dan Pembinaan Profesi Divisi Propam Polri Brigadir Jenderal Polisi Agus Wijayanto ,untuk menanggapi konten di media sosial yang menyebutkan, saat ditampilkan para personel Brimob yang terlibat kasus rantis menabrak dan melindas pengendara ojek adalah narapidana.
Ia menegaskan, tujuh personel Brimob tersebut adalah Kompol K, Bripka R, Aipda R, Briptu D, Bripda M, Bharaka J, dan Bharaka Y. Agus juga mengungkapkan, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) telah memeriksa identitas tujuh personel Brimob tersebut.
"Kami berikan akses penuh untuk tim Kompolnas. (Kompolnas) sudah langsung melihat dan menanyakan serta minta KTA (kartu tanda anggota)," ucapnya.
Dihubungi terpisah, Komisioner Kompolnas Muhammad Choirul Anam membenarkan, lembaganya telah memverifikasi para personel dengan berbagai cara. "Cara mengeceknya kami lihat KTA-nya langsung, mencocokkan wajahnya, terus menggali cerita singkat soal peran dia dalam mobil rantis tersebut," serunya.
Hasilnya, Kompolnas menilai bawah ketujuh orang tersebut memang merupakan anggota Brimob. Anam menyampaikan terima kasih atas partisipasi masyarakat yang menyampaikan kabar tersebut.
"Terima kasih juga untuk partisipasi publik untuk partisipasi publik dalam memberikan masukan dan informasi atas proses ini. Maka, kami follow up sosial media tersebut dengan cara verifikasi mendalam," katanya.
Sebelumnya, tujuh personel Brimob yang terlibat kasus rantis menabrak dan melindas pengendara ojek daring telah dinyatakan melanggar kode etik kepolisian. Selain itu, mereka juga dinyatakan melakukan pelanggaran kategori berat dan sedang.
Saat ini, tujuh personel Brimob itu ditempatkan dalam penempatan khusus (patsus) terhitung mulai 29 Agustus hingga 17 September 2025.
Insiden rantis Brimob menabrak dan melindas pengendara ojek daring bernama Affan Kurniawan, terjadi Kamis (28/8) malam, di sekitar wilayah Pejompongan. Peristiwa itu terjadi setelah berbagai elemen masyarakat yang menggelar unjuk rasa di sekitar kompleks parlemen, Jakarta, dipaksa mundur oleh pihak kepolisian.
Akibatnya, kericuhan terjadi hingga ke berbagai wilayah di sekitaran kompleks parlemen, mulai dari Palmerah, Senayan, hingga Pejompongan. Kericuhan juga meluas ke wilayah lain sepetti di Mako Brimob, Kwitang, Jakatra Pusat.
Tinggalkan Komentar
Komentar