JAKARTA - Meski terdengar sepele, sering sikat gigi justru bisa berdampak buruk jika tidak dilakukan dengan teknik yang tepat. Banyak orang mengira bahwa semakin sering menyikat gigi, maka akan semakin bersih pula gigi dan mulut mereka.
Namun, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Tanpa teknik yang benar, aktivitas ini malah bisa menyebabkan abrasi gigi, iritasi gusi, dan menurunnya kesehatan rongga mulut.
Risiko di Balik Kebiasaan Sering Sikat Gigi
Menurut drg. R Jarvi A Safitri, Sp.KG dari RSUD Bakti Pajajaran (Cibinong), menyikat gigi terlalu sering, lebih dari dua kali sehari dapat memicu terjadinya abrasi, demikian dilansir Antara. Abrasi ini terjadi karena gesekan berlebih antara bulu sikat dengan permukaan gigi yang terus-menerus, apalagi jika dilakukan dengan tekanan keras atau menggunakan sikat gigi yang kasar.
Akibatnya, lapisan enamel atau email gigi yang melindungi permukaan gigi bisa terkikis, menyebabkan sensitivitas gigi dan berisiko merusak jaringan lunak di sekitar gusi.
Sikat Gigi Cukup Dua Kali Sehari
Idealnya, menyikat gigi cukup dilakukan dua kali sehari:
-
Pagi hari, 30 menit hingga satu jam setelah sarapan
-
Malam hari, sebelum tidur dan setelah semua aktivitas makan atau ngemil selesai
Melewatkan waktu-waktu tersebut atau menyikat gigi terlalu cepat setelah makan justru bisa memperburuk kondisi asam dalam mulut, mempercepat proses demineralisasi gigi.
Teknik Menyikat Gigi yang Benar
Berikut beberapa tips menyikat gigi yang disarankan oleh para dokter gigi:
-
Gunakan sikat gigi berbulu lembut
-
Gerakkan sikat secara lembut dengan sudut 45 derajat ke arah gusi
-
Hindari menyikat gigi secara horizontal atau terlalu kuat
-
Ganti sikat gigi setiap 3 bulan
Pemakaian Obat Kumur Secara Bijak
Obat kumur memang bisa memberikan sensasi segar dan membantu mengurangi bakteri di mulut. Namun, penggunaannya tidak boleh berlebihan. Safitri menyarankan obat kumur hanya digunakan maksimal dua minggu berturut-turut, terutama jika mengandung alkohol tinggi. Pemakaian jangka panjang bisa menyebabkan mulut kering karena air liur berkurang, padahal air liur berfungsi sebagai pembersih alami rongga mulut.
Pentingnya Scaling Setiap Enam Bulan
Selain menyikat gigi dan menggunakan obat kumur, jangan lupakan perawatan rutin ke dokter gigi. Scaling atau pembersihan karang gigi sebaiknya dilakukan setiap enam bulan sekali untuk mencegah plak menumpuk yang dapat menyebabkan bau mulut dan radang gusi.
Sering sikat gigi bukan jaminan gigi akan bebas dari kerusakan. Justru, tanpa teknik yang tepat dan pemahaman waktu yang ideal, hal ini bisa menyebabkan abrasi dan masalah kesehatan mulut lainnya. Terapkan pola menyikat gigi yang tepat, gunakan obat kumur secara bijak, dan kunjungi dokter gigi secara rutin agar senyum sehat tetap terjaga.