MADINAH - pemerintah indonesia bersama kementerian haji dan umrah arab saudi menggelar rapat koordinasi terkait pelayanan bagi jamaah calon haji indonesia. khususnya mengenai distribusi dan aktivasi kartu nusuk yang belum seluruhnya diterima jamaah indonesia.
"rapat ini sangat penting, karena kita sedang berada dalam masa transisi tata kelola perhajian baik di arab saudi maupun indonesia. ini menimbulkan dinamika di lapangan yang harus kita pecahkan bersama," ujar direktur layanan haji luar negeri kemenag muchlis m. hanafi di madinah, kamis (15/5).
rapat dipimpin langsung oleh deputi kementerian haji untuk urusan hubungan internasional hasan almunakhiroh bersama seluruh syarikah mitra layanan haji, serta perwakilan misi haji indonesia yang hadir secara langsung dan daring. muchlis mengatakan, pertemuan ini merupakan bagian dari evaluasi menyeluruh atas pelayanan terhadap jamaah calon haji indonesia sejak kedatangan mereka pada 2 mei lalu.
salah satu isu utama yang dibahas adalah rendahnya distribusi dan aktivasi kartu nusuk atau kartu digital yang berfungsi sebagai "paspor perhajian". dari sekitar 90 ribu peserta calon haji indonesia yang telah tiba di arab saudi melalui madinah, sebanyak 35 ribu kartu nusuk jamaah masih belum aktif/didistribusikan.
"kelalaian dalam memberikan layanan kepada jamaah haji indonesia itu akan mencederai kesuksesan penyelenggaraan haji arab saudi di tahun 2025 ini. oleh karenanya, tadi kita bersama-sama membahas persoalan-persoalan yang muncul, dinamika yang ada dan memberikan solusinya," kata muchlis.
menurutnya, persoalan ini awalnya diduga disebabkan distribusi jamaah yang tersebar di sejumlah syarikah. namun, evaluasi menunjukkan bahwa tingkat aktivasi nusuk bervariasi, bahkan ada syarikah yang telah mencapai angka hingga 88 persen.
muchlis juga menegaskan pihak petugas haji indonesia sangat proaktif membantu distribusi kartu nusuk. sejak diterbitkannya edaran terkait percepatan aktivasi, angka distribusi menunjukkan peningkatan yang signifikan.
"mudah-mudahan kita diberi waktu dalam 48 jam ini para syarikah dengan dibantu oleh petugas-petugas kita sudah harus menyerahkan kartu nusuk itu kepada jamaah haji indonesia," ujarnya.
kartu nusuk sangat penting karena menjadi syarat utama bagi jamaah untuk mengakses layanan dan area penting, seperti kota makkah dan masjidil haram. meski saat ini masih ada toleransi penggunaan visa haji untuk akses, ke depan penggunaan kartu ini akan semakin ketat.
kartu nusuk sendri adalah identitas digital resmi yang diterbitkan kementerian haji dan umrah arab saudi dan telah diaplikasikan fungsinya sejak 2024. bentuk kartu ini berbahan pvc berukuran panjang, dengan dominasi warna putih-cokelat, berisi foto jemaah, kode qr, dan nomor visa.
fungsi utama kartu nusuk adalah verifikasi jemaah resmi untuk mencegah masuknya jemaah ilegal.
setibanya di hotel, kartu nusuk akan dibagikan maksimal dalam waktu 1x24 jam oleh syarikah atau perusahaan penyedia layanan haji. proses distribusi bahkan disertai pemotretan sebagai bukti serah terima.
lantaran pentingnya dokumen ini, kartu nusuk harus selalu dikalungkan oleh jemaah kemanapun mereka pergi. ini tidak hanya memudahkan identifikasi jika tersesat, tetapi juga menyelamatkan mereka dari potensi penolakan di berbagai titik layanan.
jika hilang, proses penggantian tidak mudah dan membutuhkan pelaporan ke petugas hotel, kloter, hingga koordinasi ulang dengan pihak syarikah.
bahkan, jemaah bisa tertahan dalam perjalanan ke arafah mina muzdalifah (armuzna) jika tidak memiliki kartu ini.
“ini bukan sekadar kartu, tapi tiket utama untuk seluruh proses ibadah haji. karena nusuk ini lebih lengkap dari paspor,” kata muchlis.
dengan arus kedatangan yang masih panjang, serta sistem keamanan yang ketat di seluruh titik layanan ibadah, pemahaman dan kedisiplinan jemaah dalam menjaga kartu nusuk menjadi kunci. karena kali ini, satu lembar kartu bisa menentukan kelancaran seluruh rangkaian haji mereka.
“nusuk ini seperti nyawa kedua jemaah. bahkan, dalam konteks operasional ibadah haji, 'lebih penting' daripada paspor,” ujar muchlis.
Distribusi Kartu Nusuk
Tahun ini, distribusi perdana dilakukan pada jumat (2/5) pukul 20:00 waktu arab saudi, atau sekitar pukul 00:00 wib di di hotel abrajtabah, jalan abu bakar as siddiq, madinah kepada jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) jkg 01 yang telah tiba di tanah suci.
"kartu ini wajib dibawa. jangan sampai hilang. proses penggantiannya panjang dan harus melalui sistem e-hajj serta konfirmasi ke syarikah," kata kepala daerah kerja madinah m. luthfi makki.
luthfi menegaskan ,kartu nusuk bukan sekadar tanda pengenal. kartu ini menjadi pintu masuk menuju seluruh layanan haji, mulai dari transportasi, akomodasi, konsumsi, hingga akses ke kawasan utama ibadah seperti arafah, muzdalifah, dan mina (armuzna).
"tanpa kartu ini, jamaah tidak bisa ikut pada puncak ibadah haji," lanjutnya.NAsal tahu saja, sistem nusuk menjadi instrumen penting untuk menertibkan pelaksanaan haji. pada musim haji 2024 lalu, ribuan jamaah ilegal harus dievakuasi karena tidak terdaftar secara resmi. dengan kartu ini, hanya mereka yang terdaftar resmi dan memiliki visa haji yang dapat mengikuti prosesi ibadah.
hingga jumat malam waktu setempat, kartu nusuk telah tiba di madinah dan siap didistribusikan bertahap ke seluruh jamaah calon haji indonesia sesuai jadwal kedatangan kloter.
para petugas haji juga diminta memastikan bahwa tidak ada jamaah yang luput dari pendataan dan dokumentasi, serta mendampingi proses pemindaian kode bar dan aktivasi identitas digital tersebut.
"ini bukan sekadar formalitas. tanpa kartu nusuk, jamaah tidak bisa masuk ke area armuzna. maka tolong dijaga baik-baik," tutur luthfi.