Periskop.id- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penguatan signifikan sebesar 16,36% secara quarter to quarter (qtq) dan ditutup pada level 8.061,06 per 30 September 2025. Kenaikan ini menandai kinerja positif pasar modal domestik sepanjang triwulan III 2025.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan, pergerakan IHSG pada periode tersebut menunjukkan optimisme investor terhadap kondisi ekonomi nasional yang semakin solid.
“Pasar saham dalam negeri menunjukkan kinerja positif pada triwulan III 2025,” ujar Mahendra dalam konferensi pers Hasil Rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) IV di Jakarta, dikutip Selasa (4/11).
Mahendra menambahkan, tren positif tersebut berlanjut memasuki awal kuartal IV 2025. Sejumlah indikator pasar menunjukkan peningkatan aktivitas transaksi dan minat beli investor asing.
“Memasuki awal triwulan IV 2025, IHSG kembali menunjukkan tren penguatan dan beberapa kali mencatatkan posisi all-time high,” jelas Mahendra.
Hingga penutupan perdagangan 31 Oktober 2025, IHSG ditutup di level 8.163,88. Kinerja ini mencerminkan apresiasi sebesar 15,31% secara year to date (ytd).
Sebelumnya, Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa optimis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan tembus di level Rp9.000 pada akhir tahun 2025. Purbaya pun menepis anggapan bahwa dirinya asal berbicara ketika memprediksi IHSG akan menembus level Rp9.000 pada akhir 2025. Bahkan dia menyebut 10 tahun ke depan IHSG akan di level Rp32.000.
Dia menegaskan, proyeksi tersebut berdasarkan data selama 25 tahun terakhir yang menunjukkan bahwa dalam setiap siklus bisnis, pertumbuhan ekonomi umumnya meningkat sekitar empat hingga lima kali dari awal hingga akhir siklus.
"Orang bilang saya bohong ngomong sembarangan, tapi itu berdasarkan dari pengalaman 25 tahun terakhir dimula awal siklus bisnis sampai di belakang, di akhir siklus bisnis tumbuhnya itu sekitar 4 sampai 5 kali terjadi seperti itu terus," terang Purbaya.
Tinggalkan Komentar
Komentar