JAKARTA - Meta meneken perjanjian kerja sama dengan Constellation Energy yang memungkinkannya membeli energi nuklir yang dipasok oleh Clinton Clean Energy Center di Illinois selatan, Amerika Serikat, untuk mendukung operasional pusat data kecerdasan buatan (AI).
Mengutip Antara, Rabu (4/6), perjanjian berdurasi 20 tahun itu merupakan bagian dari upaya Meta untuk memanfaatkan sumber energi bersih dalam mengoperasikan fasilitas digitalnya.
Perusahaan menyatakan memprioritaskan penggunaan 100% energi bersih dan terbarukan dalam mengoperasikan pusat data, dan mengakui "nilai besar tenaga nuklir dalam menyediakan listrik yang andal dan stabil."
Alih-alih membangun pembangkit listrik tenaga nuklir baru, perusahaan memilih memanfaatkan pasokan listrik dari Clinton guna memastikan pembangkit tersebut dapat beroperasi dalam jangka panjang.
Kesepakatan yang akan mulai dijalankan tahun 2027 itu memungkinkan Meta membeli sekitar 1,1 gigawatt listrik dari energi nuklir yang saat ini dapat dihasilkan oleh Clinton Clean Energy Center.
Meta juga menyampaikan komitmennya untuk memperluas kapasitas jaringan listrik dengan tambahan 30 megawatt.
Pesaing perusahaan seperti Google dan Microsoft telah lebih dulu mengamankan pasokan listrik dari tenaga nuklir untuk pusat data mereka.
Pada akhir 2024, Meta menyampaikan ambisinya untuk menambah 1 hingga 4 gigawatt kapasitas energi nuklir untuk pusat datanya di Amerika Serikat pada awal 2030-an.
Sedang Hangat
Dukung Pusat Data AI, Meta Andalkan Pasokan Energi Nuklir

Baca Juga
Reporter
:
Joko Priyono
Penulis
:
Tiamo Braudmen
Editor
:
Eka Budiman

rendi_widodo
Penulis
No biography available.
Topik Terkait