JAKARTA - Dunia kepolisian Indonesia mulai memasuki era robotika. Dua jenis robot polisi tengah dikembangkan secara serius oleh Polri bekerja sama dengan perusahaan anak bangsa, PT Sari Teknologi. Kedua robot tersebut adalah robot K9 dan robot humanoid, yang masing-masing memiliki keunggulan spesifik untuk membantu tugas-tugas kepolisian di medan yang berat hingga urusan pengawasan publik.
Robot K9 (i-K9): Tangguh, Cerdas dan Siap Hadapi Risiko
Robot K9, atau yang disebut juga i-K9, merupakan robot berkaki empat yang dirancang menyerupai anjing pelacak. Dibekali dengan kecerdasan buatan (AI) dan sistem navigasi mandiri, robot ini dapat menjalankan misi secara otomatis tanpa kendali manual penuh.
Salah satu keunggulan utama i-K9 adalah kemampuannya bertahan hingga 8 jam di cuaca ekstrem. Ini menjadikannya sangat cocok untuk tugas di lapangan yang sulit dijangkau atau berisiko tinggi, seperti:
- Pendeteksian bahan peledak
- Penyisiran area pasca bencana
- Operasi SAR di lingkungan berbahaya
“Kami membangun teknologi ini dengan menyesuaikan kebutuhan unik Polri,” jelas Yohanes Kurnia Widjaja, Direktur Utama PT Sari Teknologi.
Dengan struktur fisik yang kokoh dan daya tahan tinggi, i-K9 juga dilengkapi kamera dan sensor canggih, memungkinkan pemantauan visual real-time dari jarak jauh oleh petugas.
Robot Humanoid: Pengawas Publik Masa Depan
Berbeda dengan i-K9, robot humanoid lebih difokuskan pada tugas interaksi sosial dan pengawasan area publik. Robot ini memiliki postur menyerupai manusia dan dilengkapi teknologi pemindai wajah (facial recognition).
- Fungsinya dirancang untuk keperluan seperti:
- Pengenalan wajah di titik-titik rawan
- Penyampaian informasi kepada publik di area publik
- Pemantauan kerumunan dan deteksi aktivitas mencurigakan
Meskipun masih dalam tahap pengembangan, robot ini dinilai sangat potensial mendukung operasi Polri di masa depan.
“Kami masih memerlukan ribuan jam uji coba dan penyempurnaan algoritma sebelum mencapai tingkat operasional penuh,” ujar Yohanes.
Investasi untuk Tugas Berisiko
Irwasum Polri Komjen Pol. Dedi Prasetyo menegaskan bahwa kedua robot ini bukan sekadar inovasi, melainkan bentuk nyata dari komitmen Polri dalam melindungi petugas dari bahaya langsung di lapangan.
“Mereka dirancang untuk mengambil peran di lokasi berisiko tinggi guna mengurangi paparan bahaya terhadap manusia, sekaligus meningkatkan akurasi operasi,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa pengembangan robot polisi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Polri untuk memperkuat kapabilitas SDM, sains, dan teknologi, sebagaimana tertuang dalam dokumen Astacita.
Teknologi Anak Bangsa
PT Sari Teknologi, perusahaan yang berbasis di Jakarta, dipercaya Polri untuk mengembangkan teknologi robotika ini karena kiprahnya dalam pengembangan robot lokal. Kolaborasi ini sekaligus menunjukkan pentingnya memberdayakan generasi muda Indonesia di bidang AI dan robotika.
“Menggandeng PT Sari Teknologi merupakan wujud pemberdayaan dan dukungan terhadap generasi muda yang berkecimpung di bidang teknologi robotik,” tambah Komjen Dedi.