periskop.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan komitmen Indonesia untuk menjaga stabilitas makroekonomi sekaligus melanjutkan reformasi pro-investasi kepada para pelaku usaha dan investor anggota Kamar Dagang Amerika Serikat (AmCham). Pemerintah bertekad menjadikan Indonesia sebagai pilihan utama dan terpercaya bagi para investor internasional.
Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono menjelaskan, hal tersebut tercermin dari pertumbuhan PDB Indonesia mencapai 5,04% pada kuartal III 2025, dengan target jangka menengah sebesar 8%. Didukung surplus perdagangan berkelanjutan, kepercayaan pasar yang tinggi, rekor indeks saham, dan penurunan yield Surat Berharga Negara (SBN).
"Pemerintah menekankan disiplin fiskal dengan membatasi defisit maksimal 3% PDB, sekaligus mengarahkan belanja pada infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan untuk memperkokoh pertumbuhan jangka panjang," jelas Thomas dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (19/11).
Thomas menegaskan, saat ini pemerintah menekankan kebijakan yang seimbang antara mendorong pertumbuhan dan melindungi kesejahteraan sosial.
"Kami fokus mengeksekusi prioritas strategis sekaligus mempertahankan program sosial dan ketahanan ekonomi," ujar Thomas.
Ke depan, pemerintah menegaskan komitmennya menciptakan iklim investasi yang transparan dan kompetitif. Pemerintah juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan sektor swasta, baik domestik maupun internasional.
Transformasi ekonomi menjadi fokus utama melalui hilirisasi mineral, energi terbarukan dan bioenergi, ekonomi digital, kecerdasan buatan, serta manufaktur bernilai tambah tinggi. Dukungan investasi diperkuat lewat harmonisasi regulasi, reformasi perpajakan, digitalisasi layanan, KPBU/PPP, pembiayaan inovatif, dan Satgas Debottlenecking.
"Dengan kombinasi disiplin makroekonomi, reformasi struktural, dan perbaikan iklim usaha, Indonesia siap menjadi mitra investasi yang transparan, kompetitif, dan berorientasi jangka panjang," terang Thomas.
Tinggalkan Komentar
Komentar