JAKARTA - Di era digital saat ini, anak-anak makin akrab dengan gadget. Namun di balik kemudahan akses informasi dan hiburan, penggunaan gawai yang berlebihan bisa berdampak serius terhadap perkembangan mental, emosional, dan sosial anak. Oleh karenanya orang tua berperan membatasi screen time pada anak ketika menggunakan gadget.
Psikolog klinis anak dan keluarga lulusan Universitas Indonesia, Roslina Verauli M.Psi, menegaskan bahwa orang tua modern tidak harus antiteknologi, tetapi justru harus bisa menavigasi teknologi dengan bijak agar hubungan keluarga tetap sehat.
“Penggunaan teknologi komunikasi digital saat ini bisa memberi kemudahan, namun juga bisa memicu masalah dalam keluarga jika tidak dimanfaatkan dengan baik,” kata Vera, seperti yang dilansir Antara.
Untuk membantu para orang tua membatasi screen time anak tanpa menimbulkan konflik, berikut 5 tips praktis yang bisa diterapkan di rumah:
1. Tetapkan Aturan Waktu Konsisten
Buat kesepakatan bersama anak tentang durasi penggunaan gawai setiap harinya, misalnya 1–2 jam untuk hiburan setelah belajar dan aktivitas fisik. Gunakan fitur parental control di perangkat untuk membantu pengawasan.
“Ini bisa dilakukan dengan membentuk beberapa aturan yang disepakati bersama, seperti penggunaan gawai bisa dibatasi saat makan malam, mengobrol sebelum tidur, atau saat akhir pekan,” jelas Vera.
2. Orang Tua Wajib Detoks Gadget
Anak akan meniru kebiasaan orang tuanya. Jika orang tua sendiri terus-menerus menatap layar ponsel saat bersama anak, maka wajar jika anak pun sulit melepaskan gawainya. Jadwalkan waktu berkualitas bebas gadget, misalnya 1 jam sebelum tidur atau saat makan bersama.
3. Ganti dengan Kegiatan Seru Offline
Alihkan perhatian anak dari gawai dengan menyediakan alternatif kegiatan yang menyenangkan seperti membaca buku cerita, bermain peran, memasak bersama, atau bersepeda di sekitar rumah.
4. Libatkan Anak Memilih Konten Edukatif
Jika screen time digunakan untuk belajar, bantu anak memilih konten edukatif yang sesuai usianya. Psikolog Vera menyebut bahwa perangkat digital tetap bisa menjadi alat bantu belajar jika digunakan dengan bimbingan.
“Orang tua dapat memanfaatkan konten-konten edukatif melalui internet dan mengenalkannya agar anak memiliki literasi digital sejak dini,” katanya.
5. Bangun Dialog Terbuka dan Positif
Daripada melarang tanpa alasan, ajak anak berdiskusi tentang risiko media sosial dan penggunaan gawai yang tidak sehat. Psikolog klinis dewasa Teresa Indira Andani M.Psi menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam memberikan edukasi digital.
“Anak perlu didekati melalui bimbingan yang kuat dari orang tua dan bukan hanya larangan,” ujar Teresa.
“Ajarkan etika dalam menggunakan gawai dan berinteraksi dengan orang di dunia maya.”
Mendidik anak di era digital bukan soal memusuhi teknologi, tapi soal bagaimana memanfaatkannya dengan cerdas dan penuh pengawasan. Orang tua yang aktif membimbing dan menjadi teladan digital akan lebih mampu membangun hubungan emosional yang kuat dan mencegah anak jatuh dalam bahaya screen time berlebihan.
Sedang Hangat
5 Tips Batasi Screen Time Anak Tanpa Drama

Reporter
:
Joko Priyono
Penulis
:
Tiamo Braudmen
Editor
:
Eka Budiman

rendi_widodo
Penulis
No biography available.
Topik Terkait