JAKARTA - Menikmati cemilan sebelum tidur memang jadi kebiasaan banyak orang. Namun hati-hati, jenis makanan ringan tertentu ternyata bisa memicu mimpi buruk saat tidur. Fakta ini terungkap dalam studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Frontiers in Psychology pada 1 Juli 2025, seperti yang dilansir Hindustan Times.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Tore Nielsen dari Université de Montréal, Kanada, ini mengamati kebiasaan makan malam hari dan kaitannya dengan mimpi buruk pada lebih dari 1.000 mahasiswa. Hasilnya? Beberapa jenis camilan terbukti meningkatkan risiko mimpi buruk, terutama bagi mereka yang memiliki sensitivitas terhadap makanan tertentu.
Daftar Cemilan yang Bisa Picu Mimpi Buruk
Berikut adalah jenis-jenis cemilan yang menurut studi memiliki potensi mempengaruhi kualitas mimpi:
Susu dan Produk Olahannya
Sekitar 22% dari makanan yang disebut berpengaruh terhadap mimpi adalah susu, yoghurt, dan keju. Efeknya paling terasa pada orang yang mengalami intoleransi laktosa. Mereka cenderung mengalami mimpi buruk yang lebih sering dan intens.
"Orang dengan intoleransi laktosa mendapat skor lebih tinggi dalam frekuensi dan tingkat keparahan mimpi buruk," tulis para peneliti dalam laporan tersebut.
Makanan Penutup dan Permen
Kandungan gula tinggi bisa menyebabkan fluktuasi energi dan menimbulkan rasa gelisah saat tidur, yang dapat memicu mimpi tidak menyenangkan.
Makanan Pedas
Makanan dengan kandungan capsaicin seperti sambal dan kari dapat menyebabkan suhu tubuh naik dan sistem pencernaan lebih aktif, sehingga mengganggu siklus tidur.
Daging
Protein hewani yang dikonsumsi larut malam memperlambat proses pencernaan. Akibatnya, tubuh bekerja lebih keras saat tidur dan bisa mengganggu fase tidur REM, fase di mana mimpi terbentuk.
Sereal
Meskipun terkesan ringan, beberapa sereal tinggi gula atau karbohidrat sederhana yang cepat dicerna, bisa menimbulkan ketidaknyamanan pencernaan dan berpengaruh pada mimpi.
Bukan Penyebab Langsung, Tapi Timbulkan Gangguan Fisik
Meskipun tidak secara langsung menyebabkan mimpi buruk, camilan tersebut memicu ketidaknyamanan fisik yang menjadi pemicunya.
"Gejala gangguan gastrointestinal seperti perut kembung dan kram merupakan faktor yang menghubungkan antara apa yang dimakan dan apa yang mengganggu tidur," tulis tim peneliti.
Penelitian ini menjadi studi pertama yang secara eksplisit menelusuri bagaimana sensitivitas terhadap makanan berdampak pada mimpi lewat mekanisme di saluran pencernaan.
Dr. Tore Nielsen menambahkan bahwa perlu dilakukan studi eksperimental lanjutan untuk memastikan hubungan antara konsumsi makanan dan mimpi.
"Kami ingin menjalankan studi di mana kami meminta orang untuk mengonsumsi produk keju dibandingkan dengan beberapa makanan kontrol sebelum tidur untuk melihat apakah ini mempengaruhi tidur atau mimpi mereka," ujarnya.
Studi ini menambah daftar bukti ilmiah yang mengaitkan pola makan dengan kualitas tidur. Jadi, jika Anda sering mengalami mimpi buruk, periksa kembali menu camilan malam Anda. Hindari makanan tertentu bisa jadi kunci tidur lebih nyenyak tanpa gangguan mimpi menakutkan.