periskop.id - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menegaskan pentingnya mendorong pekerja informal untuk naik kelas. Ia menambahkan, upaya ini harus dilakukan melalui skema pemberdayaan yang terintegrasi agar pekerja informal memiliki akses, keterampilan, dan kesempatan yang setara dengan pekerja formal.

"Banyak pekerja kita di sektor informal yang tidak mendapatkan hak-hak sebagai pekerja sesungguhnya. Saatnya kita dorong mereka naik kelas menjadi pekerja formal," ucap Cak Imin dalam Talkshow Skema Financing untuk Pemberdayaan Masyarakat: Kolaborasi Pendanaan untuk Indonesia Berdaya di Kantor Kemenko PM, kutip Rabu (26/11).

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada pada angka yang stabil, yaitu 5% selama bertahun-tahun, namun masih belum berdampak merata pada kesejahteraan masyarakat, terutama pekerja informal.

"Secara makro bagus, tetapi secara mikro belum terasa. Karena itu, kita harus siapkan jalur mobilitas baru agar pekerja informal bisa masuk sektor formal,” sambungnya.

Selain itu, Cak Imin mengatakan perencanaan karier dan pendidikan harus dimaksimalkan lebih awal. Termasuk integrasi antara pendidikan menengah, skema pembiayaan, dan kebutuhan dunia kerja.

Dia juga menyoroti transformasi paradigma dalam pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat sebagai jembatan strategis untuk mengangkat posisi pekerja informal agar memiliki kompetensi, keterampilan, dan akses yang memadai menuju pekerjaan formal.

Sebelumnya, pergeseran paradigma lebih dulu dijalankan Kemenko PM dengan memastikan APBN diterapkan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat demi kemandirian, salah satunya melalui pemberian bantuan produktif yang memberi dampak jangka panjang lebih besar dibandingkan pemberian bantuan sosial.

"Hambatan kita adalah memastikan pembiayaan pendidikan, pelatihan, serta link and match benar-benar efektif. Hanya dengan itu, pekerja informal bisa naik kelas menjadi pekerja formal,” ujarnya.