Search

Logo Light

Keluar dari Periskop?

Sign Out Cancel

Banjir Serentak, 10 Pompa Air Pemprov DKI Terbakar

JAKARTA - Sebanyak 10 unit pompa air milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terbakar akibat tingginya volume air yang harus ditangani, secara serentak, Minggu malam (6/7). Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Ika Agustin Ningrum mengatakan, pihaknya sudah melakukan upaya perawatan agar alat tersebut dapat segera digunakan kembali.

“Memang karena kejadian tadi malam, pompa kita 100 % 'full' berjalan semua. Pagi ini beberapa (alat) mengalami perawatan. Kami upayakan sore ini sudah bisa berjalan semuanya,” kata Ika saat dijumpai di Cakung, Jakarta Timur, Senin (7/7).

Kendati demikian, Ika memastikan warga tak perlu khawatir sebab sistem pengendalian banjir tetap terjaga berkat keberadaan pompa portabel dengan kapasitas setara.

“Jangan khawatir. Walaupun ada kendala beberapa di pompa, pompa 'mobile' kami 100% masih aktif. Jadi, ter-backup karena pompa itu kapasitasnya yang sama dengan pompa stasioner,” ucap Ika.

Tiga Jenis Banjir
Jakarta pada Minggu (6/7) malam, tiga jenis banjir terjadi secara bersamaan yakni karena curah hujan, kiriman dan rob. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menjelaskan pada pukul 22.30 WIB, ketinggian air mulai naik.

Pramono pun segera berkoordinasi dengan seluruh wali kota, Dinas SDA, beserta jajaran lainnya. Sebanyak 600 pompa langsung dikerahkan untuk menangani banjir tersebut. Namun Pramono mengatakan, 10 pompa milik Pemprov DKI Jakarta terbakar.

“Karena jam 22.30 itu sebenarnya belum bisa dipompa, tapi kalau tidak dipompa, mohon maaf, semalam itu beberapa daerah yang strategis pasti akan tergenang,” kata Pramono.

Untuk melindungi daerah strategis seperti Bundaran HI, Istana Negara dan lain sebagainya, akhirnya Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk tetap memompa air secara perlahan.

Pramono pun bersyukur, pukul 00.00 WIB banjir tersebut sudah tertangani dengan baik dan pada Senin pagi, seluruh kegiatan dan lalu lintas bisa berjalan lancar.

Kendati demikian, Pramono juga mengaku telah membaca beberapa keluhan masyarakat soal banjir di Cawang. “Untuk masyarakat Cawang, saya sudah baca di IG (instagram). Ya, kami memohon maaf tidak bisa memuaskan semuanya,” kata Pramono.

Akan tetapi secara keseluruhan, Pramono menilai Jakarta sudah melakukan penanganan banjir dengan cukup baik. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan, hingga pukul 14.00 WIB sebagian besar wilayah banjir, sudah surut atau terdata hanya tinggal dua rukun tetangga (RT).

"Hingga pukul 14.00 WIB, kami mencatat saat ini banjir masih terjadi di dua RT," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Senin.

Menurut dia, dua RT itu berada pada satu RT Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 30 sentimeter (cm) dan satu RT di Kelurahan Jati Padang, Jakarta Selatan, ketinggian 50 cm. "Sementara untuk sisanya dipastikan telah surut," serunya.

Dari data yang banjir sempat merendam 141 RT di Jakarta Barat, Timur, Pusat, dan Selatan. Banjir kali ini disebabkan hujan intensitas tinggi dan meluapnya sejumlah sungai.

Bahkan banjir sempat merendam rumah warga dengan titik terdalam hingga tiga meter. Ia menambahkan, warga juga sudah mulai kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan material yang terbawa arus banjir.

"Untuk lokasi pengungsi kini hanya ada di Masjid Al Ridwan dan Mushalla Sabili Kelurahan Jati Padang, dengan jumlah 75 jiwa," ujarnya.

Ikuti Periskop Di
Reporter : Joko Priyono
Penulis : Tiamo Braudmen
Editor : Eka Budiman
faisal_rachman
faisal_rachman
Penulis
No biography available.