periskop.id - Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa pemerintah akan menggelar pembahasan tersendiri mengenai persoalan utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh.
"Itu [utang Whoosh] nanti dibahas khusus," katanya usai menghadiri rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (29/10).
Saat ditanya kembali oleh wartawan mengenai agenda tersebut, Airlangga mengonfirmasi bahwa memang akan ada pertemuan spesifik. "Ada pembahasan khusus," tuturnya singkat.
Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa justru menyatakan keengganannya untuk turut campur dalam proses negosiasi penyelesaian utang proyek strategis tersebut.
Purbaya menegaskan bahwa penyelesaian kewajiban itu murni merupakan ranah bisnis antarperusahaan (B2B) yang idealnya tidak melibatkan campur tangan pemerintah.
Sikap tersebut ia sampaikan untuk menanggapi pertanyaan mengenai kesepakatan restrukturisasi utang Whoosh antara Indonesia dan Cina yang kabarnya mencapai jangka waktu 60 tahun. Menurut Purbaya, kesepakatan yang dicapai para pihak sudah positif.
"Bagus. Saya enggak ikut kan? Top!" kata Purbaya saat ditemui di Kompleks Kemenkeu, Jakarta, Kamis (23/10).
Purbaya juga menanggapi wacana jika pemerintah akan diajak terbang ke Cina untuk membahas masalah ini. Ia menekankan, peran pemerintah, jika ada, hanya sebatas sebagai penyaksi, bukan pelaku negosiasi.
"Paling menyaksikan. Kalau mereka udah putus kan udah bagus. Top. Sebisa mungkin enggak ikut. Biar aja mereka selesaikan business to business. Jadi top," tambahnya.
Pandangan serupa ia sampaikan terkait masukan kepada Danantara, sebagai salah satu pihak dalam penanganan utang Whoosh. Purbaya menilai solusi di tingkat B2B yang telah tercapai sudah baik dan tidak memerlukan intervensi.
"Seperti kemarin-kemarin lah. Udah, mantap. Solusinya udah bagus, mereka udah dapat kesepakatan. Saya gak ikut campur, bagus," pungkasnya.
Tinggalkan Komentar
Komentar