periskop.id - Polres Metro Jakarta Timur terus memburu dalang di balik penjarahan rumah milik Anggota Komisi IX DPR, Surya Utama atau Uya Kuya, di kawasan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Sabtu (30/8) malam. 

“Itu yang kami dalami, data-data sudah ada di kami untuk kami pelajari dalam rangka mencari aktor intelektualnya,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertoffan kepada Antara, Rabu (3/9).

Dicky menjelaskan, tim Satuan Reserse Kriminal telah melakukan pencarian terhadap dalang penjarahan tersebut, namun belum dapat memastikan asal para pelaku. 

“Kami belum menyimpulkan pelaku ini berasal dari mananya, karena semua masih dipelajari,” katanya.

Sejauh ini, polisi telah menangkap belasan orang terduga pelaku penjarahan, mayoritas warga sekitar lokasi kejadian. Meski begitu, provokator utama masih dalam pengejaran. 

“Banyaknya warga sekitar. Cuma untuk provokator utama masih kita cari,” jelas Dicky. 

Menurutnya, motif penjarahan tersebut adalah untuk mencari keuntungan pribadi.

Peristiwa ini menjadi sorotan publik setelah video penjarahan viral di media sosial. Rekaman memperlihatkan massa merobohkan pagar rumah Uya Kuya, menerobos masuk hingga ke lantai dua, dan menjarah barang-barang di dalamnya. Dalam video itu, terdengar teriakan “Hancurkan” diiringi suara pecahan benda.

Insiden terjadi di tengah sorotan terhadap Uya Kuya yang sebelumnya terekam berjoget di gedung MPR/DPR bersamaan dengan pengumuman kenaikan tunjangan DPR, termasuk tunjangan rumah sebesar Rp50 juta. Aksi tersebut menuai kritik di media sosial.

Menanggapi hal itu, Uya Kuya memberikan klarifikasi bahwa joget tersebut tidak ada kaitannya dengan kenaikan tunjangan. 

“Kami hanya berjoget mengikuti irama lagu untuk menghargai musisi yang sedang tampil,” ujarnya.