periskop.id - Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satuan Tugas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cs-137 dan Masyrakat Beresiko Terdampak (Satgas Cs-137), Bara Krishna Hasibuan, menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan terhadap kontainer berisi cengkeh yang diduga terkontaminasi Cs-137 menunjukkan paparan zat radioaktif tersebut relatif kecil. 

Kontainer yang diperiksa adalah milik PT NJS dan berada di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, setelah Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) melakukan pemeriksaan menyeluruh.

Bara Krishna Hasibuan menjelaskan, pemeriksaan yang dilakukan BAPETEN terhadap kontainer suspect milik PT NJS di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, menunjukkan kontaminasi terdeteksi di bagian dalam.

"Tidak ditemukan kontaminasi paparan Cs-137 pada bagian luar kontainer suspect. Ditemukan kontaminasi paparan Cs-137 pada bagian dalam kontainer suspect dengan hasil pengukuran yang relatif kecil," ujar Bara dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (4/11).

Ia merinci, satu kontainer yang sebelumnya dinyatakan suspect terkontaminasi Cs-137 oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (USFDA) telah tiba di Terminal Peti Kemas Tanjung Perak Surabaya pada Sabtu (1/11), pukul 22.00 WIB. 

Satgas Cs-137 bersama dengan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya langsung melakukan penanganan awal dengan menutup kawasan pelabuhan untuk mengamankan lokasi.

Setelah pengamanan lokasi, tim melanjutkan dengan pengukuran pada seluruh produk cengkeh di dalam kontainer. Hasilnya, ditemukan paparan Cesium-137 (Cs-137) pada beberapa bagian produk cengkeh.

Satgas kemudian melakukan pemilahan yang cermat, memisahkan produk yang terkontaminasi dengan yang bersih. Cengkeh yang terdeteksi mengandung paparan Cs-137 lantas dipindahkan ke kontainer baru di PT NJS.

Sebagai langkah tindak lanjut dalam upaya penanganan, produk yang terdeteksi Cs-137 akan dilokalisasi (disegel) untuk kemudian melalui proses dekontaminasi dan dimusnahkan.

"Sesuai dengan prosedur keamanan pangan, produk yang terkontaminasi Cs-137 akan disegel dan selanjutnya dilakukan pemusnahan oleh BRIN," katanya, memberikan penjelasan mengenai prosedur akhir penanganan zat berbahaya tersebut.