periskop.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Jumat 14 November 2025 diperkirakan melanjutkan pelemahan. Sebelumnya, IHSG ditutup turun 0,20% ke level 8.371,999 pada Kamis (13/11), setelah sempat bergerak di teritori positif.
Saham sektor industrial mengalami koreksi terbesar, sedangkan saham sektor energi membukukan penguatan terbesar. Secara teknikal, IHSG ditutup di bawah level MA5 dan indikator Stochastic RSI berlanjut melemah.
“Volume jual mengalami kenaikan. Sehingga IHSG berpotensi cenderung melemah menguji support di 8.300-8.325. Koreksi indeks bursa global dan turunnya peluang penurunan suku bunga the Fed diperkirakan juga menjadi sentimen negatif,” ulas tim riset Phintraco Sekuritas, Jumat (14/11).
Beberapa saham jagoan Phintraco Sekuritas untuk perdagangan hari ini, antara lain PNLF, ARCI, TINS, INDF dan BRMS. Ke depannya, investor akan menantikan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Selasa-Rabu depan.
“Jika rupiah berlanjut mengalami depresiasi, diperkirakan BI berpotensi masih akan mempertahankan BI Rate tetap di level 4.75% di bulan ini,” imbuh riset tersebut. Adapun Rupiah kembali melemah ditutup di sekitar level Rp16,720 per US$ pada perdagangan Kamis (13/11).
Sementara IHSG lesu, mayoritas indeks bursa Asia ditutup menguat didorong oleh berita berakhirnya government shutdown di AS. Presiden Trump telah menandatangani RUU pendanaan menjadi UU untuk mengakhiri government shutdown AS yang terlama sepanjang sejarah AS.
Sebelumnya RUU ini telah mendapatkan persetujuan dari DPR AS dengan suara sebanyak 222-209, sebelum shutdown memasuki hari ke 43. Dari Tiongkok (14/11), akan dirilis data industrial production bulan Oktober yang diperkirakan tumbuh 5.8% YoY dari 6.5% YoY di September 2025. Selain itu akan dirilis data retail sales bulan Oktober yang diperkirakan tumbuh 2.2% YoY dari 3% YoY di September 2025.
Tinggalkan Komentar
Komentar