Periskop.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, melakukan penanganan banjir di tujuh kecamatan yang terdampak luapan Kali Cikarang. Ketujuh kecamatan itu antara lain, Serang Baru, Cikarang Selatan, Cikarang Barat, Cikarang Utara, Sukatani, Karangbahagia, dan Cibitung

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi Dodi Supriadi di Cikarang, Sabtu (1/11) mengatakan, sejumlah upaya sudah dilakukan pihaknya. Di antaranya ,melakukan pengiriman pompa air ke Perumahan Arthera Hill Serang Baru, tenda pengungsi ke Cikarang Barat, evakuasi warga, dan pemasangan tenda pengungsi di Cikarang Utara.

Selain itu, lanjutnya, bantuan logistik juga sudah didistribusikan ke lokasi bencana. "Tim kami masih di lapangan memantau dan membantu warga," serunya seperti dilansir Antara.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat, tujuh kecamatan di daerah itu terendam banjir dengan ketinggian bervariasi akibat hujan intensitas tinggi sejak Jumat (31/10) malam. Intensitas hujan juga membuat Kali Cikarang meluap

"Hingga Sabtu petang, ketinggian air di sejumlah titik pada tujuh wilayah kecamatan terdampak masih berkisar 30 hingga 80 sentimeter," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Muchlis.

Ia pun mengimbau masyarakat tetap waspada karena curah hujan tinggi masih berpotensi mengguyur wilayah setempat dalam beberapa hari ke depan. Kesiapsiagaan itu, kata dia, diperlukan guna meminimalisasi dampak bencana.

Bukan Hal Baru

Seorang warga Kampung Keramat, Desa Karangbaru, Kecamatan Cikarang Utara yang terdampak bencana itu, Nana (26) menyebut, banjir di wilayah itu bukan hal baru. Ia mengatakan, sepanjang tahun ini, banjir sudah tiga kali terjadi. 

"Banjir kiriman dari wilayah lain. Air Kali Cikarang naik secara bertahap sampai meluap ke permukiman warga, tapi kali ini cepat banget prosesnya," terangnya. 

Warga setempat yang sudah terbiasa menerima kiriman air luapan Kali Cikarang ini, mengaku meningkatkan kesiagaan. Barang-barang berharga mereka sudah diamankan begitu melihat tanda-tanda banjir.

"Sekarang sudah bisa diantisipasi. Dulu pas banjir awal Maret air naik malam, nggak sempat menyelamatkan apa-apa. Lemari, kasur, pakaian, semua rusak," cetusnya. 

Dirinya menyebut banjir hingga setinggi lutut orang dewasa itu telah merendam ratusan rumah dan memaksa sejumlah warga mengungsi. Air juga dilaporkan sulit surut karena aliran kali yang lambat.

"Biasanya lama surutnya, tergantung arus air. Kadang bisa sampai seharian lebih, bahkan berhari-hari," ucapnya.

Odah (43), seorang warga Kampung Jarakosta, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat mengaku, banjir mulai merendam pemukiman sejak pukul 06.00 WIB dengan ketinggian mencapai satu meter. Kini, banjir sudah berangsur surut dan hanya menyisakan genangan setinggi 5-10 sentimeter.

Menurutnya, banjir terjadi bukan akibat hujan lokal melainkan kiriman air dari arah Bogor yang mengalir ke wilayah Cikarang, hingga meluap ke permukiman warga. "Ini air kiriman, bukan hujan di sini. Katulampa meluap, jadi dibuka, limpasan airnya ke Kali Cikarang," sergahnya.