Periskop.id - Kinerja penjualan eceran pada Oktober 2025 diprakirakan meningkat. Indeks Penjualan Riil (IPR) diperkirakan tumbuh 4,3% secara tahunan (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada September 2025 yang tercatat 3,7% yoy.

Peningkatan penjualan eceran terutama didorong oleh kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, Barang Budaya dan Rekreasi, serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya.

“Secara bulanan, penjualan eceran pada Oktober 2025 diprakirakan tumbuh 0,6% (month to month/mtm) didorong oleh kinerja mayoritas kelompok seiring meningkatnya permintaan menjelang persiapan Hari Besar Keagamaan Nasional Natal,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan resmi, Selsa (11/11).

Pada September 2025, IPR tercatat tumbuh 3,7% yoy, meningkat dibandingkan Agustus yang sebesar 3,5% yoy. Pertumbuhan tersebut didukung oleh penjualan Suku Cadang dan Aksesori, Makanan, Minuman, Tembakau, serta Barang Budaya dan Rekreasi.

“Secara bulanan, penjualan eceran September 2025 mengalami kontraksi sebesar 2,4% (mtm), terutama akibat penurunan pada subkelompok Sandang,” imbuh Ramdan.

Dari sisi harga, ekspektasi inflasi untuk tiga hingga enam bulan mendatang diperkirakan meningkat, yakni pada Desember 2025 dan Maret 2026. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) masing-masing sebesar 157,2 dan 172,5, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat 134,6 dan 169,2.

Ramdan menambahkan, kenaikan IEH sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional Natal 2025 dan Idulfitri 2026.

Dengan kondisi tersebut, Bank Indonesia mencatat bahwa sektor perdagangan ritel tetap menunjukkan ketahanan, meski beberapa subkelompok masih menghadapi tekanan bulanan. Pertumbuhan penjualan eceran yang positif diharapkan tetap mendukung pemulihan ekonomi.