periskop.id - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menghentikan sementara Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat.
Ia menjelaskan, keputusan ini diambil untuk melakukan evaluasi menyeluruh menyusul insiden dugaan keracunan massal yang menimpa 301 siswa pada Senin (22/9).
“Saya sudah meninjau SPPG-nya. Kondisinya sebenarnya bagus, hanya mungkin ada keteledoran. Itu yang harus jadi perbaikan menyeluruh. Saya sudah minta untuk setop sementara,” ujar Dadan saat meninjau lokasi di Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (23/9) seperti dilansir Antara.
Dadan menduga, salah satu penyebab insiden ini adalah kesalahan teknis akibat skala produksi yang tidak dilakukan secara bertahap.
Ia menyebut Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur penyedia di lokasi tersebut tergolong baru dan langsung memasak dalam jumlah sangat besar.
“Seharusnya dimulai dari dua hingga tiga sekolah dulu sampai terbiasa. Tapi SPPG kali ini langsung dalam jumlah besar, itu yang menyebabkan kesalahan teknis,” katanya.
Sebagai langkah perbaikan, Dadan menegaskan pihaknya telah menginstruksikan pengetatan standar operasional. Dapur BGN diwajibkan memenuhi aspek higienis, memiliki kelengkapan peralatan, serta personel yang memadai.
"Sekarang kami instruksikan agar makanan diproses tidak lebih dari 4–5 jam. Selain itu bahan baku juga harus berasal dari supplier berkualitas," tegas Dadan.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, mulai dari tenaga medis hingga pemerintah daerah, yang telah sigap menangani para korban.
Namun, ia menilai masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan seperti ketersediaan obat-obatan dan fasilitas dasar untuk penanganan korban.
Tinggalkan Komentar
Komentar