periskop.id - Presiden Prabowo Subianto menilai prinsip “My Country First” semakin menguat dalam dinamika tata kelola dunia dan berdampak pada meningkatnya beban ekonomi negara-negara.
“Tata kelola dunia berubah drastis. Prinsip ‘My Country First’ menjadi semakin dominan, menekan ekonomi dan menimbulkan biaya tinggi bagi seluruh negara,” ujar Prabowo saat menyampaikan pengantar Rancangan Undang-Undang APBN 2026 beserta Nota Keuangan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8).
Kepala Negara menyebut dukungan seluruh elemen bangsa diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan efektivitas layanan publik di tengah tantangan global.
“Dengan dukungan semua komponen bangsa, pemerintah bersatu padu, berjuang agar rakyat tetap terlindungi, ekonomi Indonesia tetap stabil, dan layanan publik dapat berjalan efektif,” katanya.
Ia juga menegaskan pemerataan pembangunan dari Sabang hingga Merauke harus berlanjut demi mewujudkan cita-cita nasional.
“Sepuluh bulan pertama ini kita semua bekerja keras, bersatu padu, mewujudkan cita-cita bangsa di tengah lingkungan global yang bergerak sangat dinamis penuh ketidakpastian,” ucap Prabowo.
Pidato tersebut disampaikan dalam Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2025–2026 yang dipimpin Ketua DPR RI Puan Maharani dan dihadiri 473 anggota dari seluruh fraksi.
Sejumlah pejabat negara turut hadir, antara lain Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung ST Burhanuddin, serta para menteri Kabinet Merah Putih.
Tinggalkan Komentar
Komentar