periskop.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Rabu (13/8) di zona hijau, didorong oleh sentimen positif pasar terhadap potensi pemangkasan suku bunga acuan The Fed pada September mendatang.
IHSG tercatat naik 54,39 poin atau 0,70% ke level 7.846,09.
Seorang analis pasar modal memproyeksikan indeks memiliki ruang untuk melanjutkan kenaikannya.
"IHSG berhasil keluar dari area konsolidasi dengan didukung volume sehingga diperkirakan IHSG berpeluang menguji level tertinggi di 7.910,” ujar Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (13/8).
Optimisme investor berakar dari rilis data inflasi Amerika Serikat yang lebih landai dari perkiraan.
Inflasi Consumer Price Index (CPI) AS pada Juli 2025 tercatat 0,2% secara bulanan (month-to-month) dan 2,7% secara tahunan (year-on-year), angka yang berada di bawah estimasi pasar.
Senada dengan IHSG, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga terapresiasi 0,91% atau 7,51 poin ke posisi 830,77 pada pembukaan pasar.
Dari sentimen global lainnya, pelaku pasar menantikan rilis data wholesale prices Jerman periode Juli 2025 dan data pertumbuhan PDB Inggris untuk kuartal II-2025 yang akan diumumkan pada Kamis (14/8).
Di sisi lain, pasar juga masih mengamati dampak tarif impor AS yang efeknya bervariasi di berbagai sektor.
Pada penutupan perdagangan Selasa (12/8), bursa saham utama dunia bergerak variatif.
Di Wall Street, Indeks S&P 500 naik 1,13% dan Dow Jones menguat 1,10%.
Bursa Eropa juga mayoritas ditutup positif, dengan indeks CAC Prancis memimpin penguatan sebesar 0,71%.
Sementara itu, pergerakan bursa di kawasan Asia pada pembukaan pagi ini terpantau bervariasi.
Indeks Nikkei Jepang melesat 1,34%, namun Indeks Hang Seng Hong Kong terkoreksi 1,01%.
Tinggalkan Komentar
Komentar