periskop.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin (11/8). 

Indeks utama Bursa Efek Indonesia (BEI) ini tercatat naik 62,16 poin (0,83%) ke level 7.595,55.

Penguatan serupa juga dialami oleh indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan. 

Indeks tersebut terapresiasi 4,75 poin (0,60%) ke posisi 797,63.

Meskipun dibuka menguat, pergerakan indeks diperkirakan cenderung terbatas karena pelaku pasar mengambil sikap menanti (wait and see). 

Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam rentang konsolidasi. 

"IHSG diperkirakan akan bergerak pada area konsolidasi pada kisaran 7.480 sampai 7.680. Kenaikan lebih lanjut perlu dikonfirmasi oleh breakout disertai volume yang meningkat,” ujar Ratna dalam risetnya di Jakarta, Senin (11/8).

Sentimen utama yang membayangi pasar datang dari arena global, di mana investor menantikan kepastian kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China sebelum batas waktu pada 12 Agustus 2025. 

"Fokus utama investor tertuju pada perkembangan kesepakatan dagang antara AS dan China menjelang tenggat waktu 12 Agustus. Sentimen ini menjadi penentu utama arah pasar dalam jangka pendek," jelas Ratna.

Selain itu, pasar juga akan mencermati beberapa agenda global lain pekan ini. 

Di antaranya adalah pertemuan antara Presiden AS dan Rusia pada 15 Agustus untuk negosiasi damai perang Rusia-Ukraina. Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada September 2025 turut menjadi perhatian, bersamaan dengan dampak dari tarif resiprokal AS yang berlaku sejak 7 Agustus lalu.

Pada penutupan perdagangan Jumat (8/8), bursa Wall Street di AS kompak menguat, dengan indeks Nasdaq Composite naik 0,98%. 

Sebaliknya, bursa-bursa di Eropa ditutup mayoritas melemah.

Sementara itu, bursa regional Asia pada pembukaan Senin pagi bergerak variatif, di mana indeks Nikkei Jepang terkoreksi 1,85% sedangkan indeks Shanghai China menguat 0,14%.