periskop.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) melaporkan total volume transaksi melalui jaringan AgenBRILink mencapai Rp 843 triliun selama periode Januari hingga Juni 2025. Angka tersebut berasal dari 540 juta transaksi yang dilayani oleh 1,22 juta agen di seluruh Indonesia.

Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengatakan, jaringan keagenan ini tidak hanya berfungsi sebagai perpanjangan layanan bank, tetapi juga sebagai simpul ekonomi di masyarakat. Menurutnya, model ini memperluas akses keuangan sekaligus menjadi sumber pertumbuhan bagi perseroan.

“Kami melihat AgenBRILink bukan hanya sebagai saluran distribusi layanan perbankan, tetapi sebagai simpul ekonomi yang menjangkau jutaan masyarakat hingga ke desa-desa. Melalui jaringan ini, masyarakat bisa mengakses layanan keuangan secara mudah dan langsung ke sistem perbankan nasional. Dalam jangka panjang, hal ini tak hanya memperkuat inklusi keuangan, tetapi juga menjadi sumber pertumbuhan berkelanjutan bagi BRI, termasuk dalam penghimpunan dana murah (CASA),” ujar Hery, Senin (21/7)

Pada periode yang sama, BRI membukukan pendapatan non-bunga (fee based income) sebesar Rp787 miliar dari layanan AgenBRILink. Kinerja ini didukung oleh jaringan agen yang tersebar di 67 ribu desa, yang berfungsi sebagai titik layanan perbankan di tingkat lokal.

Layanan yang tersedia melalui agen mencakup berbagai transaksi, mulai dari pembayaran tagihan listrik, air, dan iuran BPJS, hingga pembelian pulsa dan pengisian saldo BRIZZI. 

Selain itu, agen juga melayani setoran pinjaman, tarik tunai dari luar negeri, pembelian tiket transportasi, penjualan asuransi mikro, serta rujukan untuk pembukaan rekening dan pengajuan pinjaman.

Hery menyatakan bahwa BRI memposisikan AgenBRILink sebagai ujung tombak untuk menjangkau wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) melalui pendekatan universal banking.

“BRI optimistis AgenBRILink dapat menciptakan peluang usaha bagi masyarakat setempat. Bahkan, ke depan AgenBRILink diharapkan terus menjadi penggerak ekonomi daerah sekaligus mendorong literasi dan inklusi keuangan di seluruh Indonesia,” pungkasnya.