periskop.id - Penting untuk menjaga komunikasi terbuka antara orang tua dan anak dalam upaya mencegah kebiasaan merokok sejak dini. Hal ini disampaikan Psikolog Klinis Anak dan Remaja dari Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwidjojo.
“Orang tua perlu membangun komunikasi dalam diskusi yang terbuka, tidak menghakimi, dan tidak langsung marah saat mengetahui anak mencoba rokok,” ujar Vera dikutip dari Antara, Jumat (1/8).
Pendekatan empatik dan edukatif jauh lebih efektif. Ia menyarankan orang tua untuk bertanya dengan tenang alasan anak tertarik mencoba rokok dan menjelaskan dampak buruknya terhadap tubuh.
Penggunaan bahasa yang sesuai dengan usia anak dan gaya komunikasi remaja dinilai mampu membangun ruang diskusi yang aman dan nyaman.
“Jangan hanya mengulang pesan klasik seperti ‘merokok itu tidak sehat’, tetapi beri contoh konkret: seperti gangguan pernapasan, kecanduan nikotin, dan dampak sosial jangka panjang,” jelasnya.
Orang tua juga berperan dalam memperkuat kepercayaan diri dan identitas positif anak, agar mereka tak mudah terpengaruh lingkungan sekitar. Dukungan emosional, pemberian informasi berbasis riset, serta testimoni nyata dari mantan perokok dapat membantu anak berpikir secara logis dan kritis.
Vera menegaskan bahwa edukasi seputar rokok sebaiknya dimulai sejak dini, bukan menunggu anak beranjak remaja.
Penting pula bagi orang tua untuk menjadi teladan, dengan menerapkan gaya hidup sehat bebas rokok serta menciptakan lingkungan rumah yang mendukung kebiasaan tersebut. Ketersediaan alternatif sehat untuk mengelola stres, seperti olahraga, seni, atau keterlibatan komunitas, juga dinilai krusial.
Ia menjelaskan bahwa dorongan untuk mencoba rokok pada usia remaja seringkali berasal dari rasa ingin tahu dan kebutuhan eksplorasi. Selain itu, tekanan dari teman sebaya atau keinginan untuk terlihat dewasa turut mempengaruhi perilaku tersebut.
Remaja juga rentan meniru kebiasaan orang tua atau figur publik yang merokok, menjadikan perilaku tersebut sebagai bentuk ekspresi atau pemberontakan terhadap aturan.
Tak jarang, anak mencoba rokok sebagai upaya mengatur emosi, seperti mengatasi stres atau kecemasan. Oleh karena itu, Vera menegaskan pentingnya komunikasi yang terbuka dan dukungan konsisten dari orang tua agar anak merasa dimengerti dan mampu mengelola tantangan emosional tanpa harus bergantung pada rokok
Tinggalkan Komentar
Komentar