periskop.id - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menanggapi permintaan penjelasan dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait pemberitaan rencana pembelian 50 pesawat Boeing.

Tanggapan ini disampaikan melalui surat bernomor GARUDA/JKTDZ/20574/2025, bertanggal 21 Juli 2025, yang ditandatangani Direktur Utama Wamildan Tsani.

Garuda Indonesia mengonfirmasi bahwa mereka dan Boeing tengah berkomunikasi intensif membahas detail kebutuhan armada yang sesuai pangsa pasar Perseroan.

“Sampai dengan saat ini bahwa Perseroan dan Boeing tengah melakukan komunikasi secara intensif untuk membahas detail kebutuhan armada yang sesuai dengan pangsa pasar Perseroan,” ucap Wamildan dalam Keterbukaan Informasi BEI, dikutip Selasa (22/7).

Rencana pembelian ini merupakan langkah strategis jangka panjang untuk penyehatan perusahaan melalui transformasi bisnis, berfokus pada penguatan armada dan optimalisasi jaringan penerbangan dalam lima tahun ke depan.

Mengenai pendanaan, Garuda menyatakan sejalan dengan rencana restrukturisasi keuangan yang telah disetujui Menteri BUMN (setelah persetujuan Presiden RI pada 23 Juni 2025) dan RUPSLB Perseroan pada 30 Juni 2025. Selain itu, Perseroan juga menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak pemberi dana potensial.

Pembelian pesawat diharapkan dapat menunjang transformasi bisnis melalui rasionalisasi rute dan ekspansi armada yang selaras permintaan pasar, dengan tetap menjaga efisiensi biaya operasional guna mengoptimalkan pendapatan.

Terkait linimasa, diskusi intensif antara Perseroan dan Boeing terus berlanjut membahas detail kebutuhan armada, termasuk waktu pengiriman pesawat, serta mempertimbangkan kesiapan Boeing.

Garuda Indonesia menegaskan tidak ada informasi material lain yang dapat memengaruhi kelangsungan hidup atau harga saham Perseroan. Perusahaan akan senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan Pasar Modal.