Periskop.id – WhatsApp, aplikasi perpesanan instan yang digunakan oleh lebih dari dua miliar orang di dunia, kembali memperkuat sistem keamanannya. Kali ini, WhatsApp menghadirkan fitur baru yang dirancang khusus untuk melindungi pengguna dari praktik penipuan digital yang semakin marak, terutama di kawasan Asia Tenggara.

Dalam keterangan resminya pada Rabu (6/8), WhatsApp mengungkapkan bahwa mereka kini mengandalkan teknologi machine learning untuk mendeteksi dan memblokir akun-akun penipuan secara massal. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen mereka untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dan bebas dari praktik penipuan yang kerap menjebak pengguna melalui berbagai modus.

“WhatsApp terus memperkuat perlindungan pengguna dengan menambahkan lapisan keamanan baru yang mendukung teknologi machine learning dalam mendeteksi dan memblokir akun penipuan secara massal,” ujar WhatsApp, demikian dilansir dari laman resminya.

Deretan Fitur Baru WhatsApp yang Fokus pada Keamanan
Beberapa fitur baru WhatsApp yang dirilis untuk melindungi pengguna antara lain:

  1. Kartu konteks: Memberikan informasi tambahan saat menerima pesan dari nomor yang tidak dikenal, termasuk siapa pengirimnya dan konteks awal komunikasi.
  2. Kemudahan memblokir dan melaporkan pesan mencurigakan: Pengguna kini dapat dengan cepat memblokir serta melaporkan nomor mencurigakan hanya dalam satu ketukan.
  3. Fitur heningkan penelepon tak dikenal: Panggilan dari nomor yang tidak ada dalam kontak akan otomatis dibisukan, memberikan pengguna kontrol penuh atas siapa yang bisa menghubungi mereka.
  4. Notifikasi keamanan saat dimasukkan ke grup mencurigakan: Jika pengguna ditambahkan ke grup oleh orang asing, WhatsApp akan menampilkan peringatan keamanan lengkap dengan konteks grup dan saran keamanan.
  5. Keluar dari grup tanpa membuka percakapan: Pengguna dapat langsung meninggalkan grup yang mencurigakan tanpa perlu membacanya terlebih dahulu. Notifikasi grup tersebut juga dibisukan secara otomatis.

Langkah-langkah ini diambil setelah WhatsApp dan induk perusahaannya, Meta, melaporkan bahwa mereka berhasil mengidentifikasi dan memblokir lebih dari 6,8 juta akun yang terhubung dengan jaringan penipuan hanya dalam enam bulan pertama tahun ini.

“Kami terus berupaya memberantas pusat-pusat penipuan yang kerap melibatkan praktik kerja paksa dan dijalankan oleh jaringan kejahatan terorganisir, khususnya di wilayah Asia Tenggara,” jelas pihak WhatsApp.

Penipuan Sering Dimulai di Platform Lain
Salah satu pola umum dalam penipuan digital adalah dimulainya komunikasi melalui platform lain seperti media sosial, kemudian diarahkan ke WhatsApp untuk melanjutkan interaksi pribadi. Untuk mengantisipasi hal ini, WhatsApp kini menampilkan peringatan saat pengguna mengirim pesan ke orang yang tidak ada dalam kontaknya.

Peringatan tersebut menyertakan informasi tambahan tentang pengirim agar pengguna bisa mempertimbangkan kembali sebelum menjawab atau meneruskan percakapan.

Tips Aman dari WhatsApp untuk Pengguna
WhatsApp turut mengimbau pengguna untuk lebih waspada terhadap pesan mencurigakan yang datang dari nomor tak dikenal, terutama yang menawarkan uang atau hadiah dalam waktu singkat.

Beberapa langkah pencegahan yang disarankan WhatsApp adalah dengan mengktifkan verifikasi dua langkah, selalu periksa dan sesuaikan pengaturan privasi, gunakan fitur blokir dan laporkan pada akun mencurigakan, hindari menjawab pesan dari grup atau orang asing tanpa verifikasi dan gunakan aplikasi WhatsApp resmi dari sumber tepercaya.