periskop.id - Proses seleksi untuk mitra apparel baru Tim Nasional (Timnas) Indonesia periode 2026–2030 telah memasuki tahap akhir. 

PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI) menyatakan bahwa jumlah kandidat yang mengikuti tender kini telah menyempit dari tujuh merek yang diumumkan sebelumnya, seperti dilansir Antara.

Managing Director GSI Marsal Masita mengonfirmasi bahwa proses seleksi berjalan melalui beberapa putaran dan jumlah pesertanya kini telah berkurang. 

"(Jumlahnya) Mengerucut. Lebih sedikit dari tujuh," ujar Marsal saat ditemui media di Garuda Store, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Senin (4/8).

Marsal menjelaskan bahwa para kandidat yang tersisa akan memasuki tahap presentasi sesi kedua dalam waktu dekat. Penilaian utama dalam tahap ini berfokus pada kualitas produk dan keseluruhan penawaran bisnis. 

"Kita mau timnas kita punya kualitas terbaik. Itu dulu ya. Kualitas bahan terbaik, kualitas apparel terbaik. Itu dulu. Dengan teknologi yang ada hari ini," tegasnya.

Selain kualitas, GSI juga menilai komponen lain secara komprehensif, termasuk aspek produksi, manajemen logistik, distribusi, hingga penawaran finansial. 

Marsal juga menegaskan bahwa persyaratan adanya royalti dari penjualan jersei kepada PSSI dan pemain tetap menjadi salah satu kewajiban dalam tender.

Sebelumnya, tujuh merek—adidas, Erspo, Kelme, Masagi, Puma, Riors, dan Warrix—telah mengikuti proses tender dengan memaparkan proposal mereka pada 22-25 Juli lalu. Terkait status Erspo yang kontraknya akan berakhir pada Februari 2026, Marsal menyebut bahwa apparel tersebut juga ikut dalam proses tender saat ini.

Ia tidak menutup kemungkinan bahwa Erspo dapat kembali terpilih jika mampu memenuhi standar yang ditetapkan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. 

Menurutnya, evaluasi terhadap kinerja Erspo selama ini menjadi salah satu bahan pertimbangan. 

Pemenang tender apparel baru Timnas Indonesia dijadwalkan akan diumumkan pada pertengahan bulan ini melalui kanal resmi PSSI.