periskop.id - Meskipun lebih sering diasosiasikan dengan wanita, kanker payudara juga dapat menyerang pria. Hal ini diungkapkan oleh Mayo Clinic dalam artikelnya pada 13 Maret 2024. Perlu diketahui bahwa setiap individu, termasuk pria, terlahir dengan sedikit jaringan payudara, sehingga menjadikan mereka juga berisiko terhadap penyakit ini.
Gambaran Umum dan Gejala Kanker Payudara Pria
Kanker payudara pada pria adalah jenis kanker langka yang muncul dari pertumbuhan sel abnormal di jaringan payudara pria. Kondisi ini paling sering ditemukan pada pria lanjut usia, namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada usia berapa pun. Penanganan umumnya meliputi operasi pengangkatan jaringan payudara, yang dapat dilanjutkan dengan kemoterapi atau radioterapi.
Gejala yang patut diwaspadai meliputi:
- Benjolan tak nyeri atau penebalan kulit di area dada.
- Perubahan pada kulit dada, seperti kerutan, bersisik, lesung, atau perubahan warna.
- Perubahan pada puting, misalnya puting masuk ke dalam atau bersisik.
- Keluarnya cairan atau darah dari puting.
Penyebab dan Jenis Kanker
Penyebab pasti kanker payudara pada pria belum diketahui. Namun, penyakit ini terjadi ketika sel-sel di jaringan payudara mengalami mutasi pada DNA mereka. Mutasi ini menyebabkan sel tumbuh dengan cepat dan terus hidup meskipun seharusnya mati, mengakibatkan penumpukan sel yang membentuk benjolan atau tumor. Tumor ini berpotensi menyebar dan merusak jaringan sehat di sekitarnya, bahkan menjalar ke bagian tubuh lain melalui proses metastasis.
Semua orang dilahirkan dengan jaringan payudara dasar yang terdiri dari kelenjar susu (lobulus), saluran susu (duktus), dan lemak. Meskipun pria umumnya tidak mengembangkan jaringan payudara sebanyak wanita setelah pubertas, keberadaan jaringan dasar ini menjadikan mereka tetap rentan terhadap kanker payudara.
Beberapa jenis kanker payudara pada pria antara lain:
- Karsinoma duktal (ductal carcinoma): Jenis paling umum yang berkembang di saluran susu.
- Karsinoma lobular (lobular carcinoma): Jarang terjadi pada pria karena jumlah kelenjar susu yang lebih sedikit.
- Jenis lainnya: Termasuk penyakit Paget pada puting dan kanker payudara inflamatori, yang keduanya sangat langka.
Faktor Risiko dan Langkah Pencegahan
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko pria terkena kanker payudara, di antaranya:
- Usia lanjut, dengan kasus terbanyak pada pria berusia 60-an.
- Terapi hormon, seperti penggunaan estrogen untuk kanker prostat.
- Riwayat keluarga dengan kanker payudara.
- Mutasi genetik warisan seperti BRCA1 dan BRCA2.
- Sindrom Klinefelter, kelainan genetik pada pria dengan kromosom X tambahan.
- Penyakit hati seperti sirosis yang mengganggu keseimbangan hormon.
- Obesitas yang dapat meningkatkan kadar estrogen.
- Masalah atau operasi pada testis, seperti radang testis (orkitis) atau pengangkatan testis (orkiektomi).
Meskipun pencegahan total sulit dilakukan, terdapat beberapa langkah untuk mengurangi risiko. Jika terdapat riwayat keluarga dengan mutasi gen seperti BRCA1 atau BRCA2, tes genetik mungkin direkomendasikan. Bagi mereka yang terbukti membawa mutasi gen, pemantauan rutin, pengenalan perubahan pada kulit dan jaringan dada, serta pemeriksaan tahunan menjadi langkah penting.
Tinggalkan Komentar
Komentar