periskop.id - Sebuah studi yang diberitakan oleh The Telegraph pada 9 Juni 2013 menunjukkan perbedaan signifikan pada usia kedewasaan laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa rata-rata usia kedewasaan perempuan adalah 32 tahun, jauh lebih cepat dibandingkan usia kedewasaan laki-laki yang baru dianggap matang pada usia 43 tahun.

Studi yang dilakukan di Inggris ini mengungkap bahwa pria hampir dua kali lebih sering mengakui dirinya kekanak-kanakan dibandingkan wanita. Bahkan, satu dari empat pria secara sadar menyatakan dirinya "tidak dewasa". Hasil penelitian ini juga menyebutkan bahwa wanita dua kali lebih sering merasa dirinya lebih dewasa daripada pasangannya.

Faktor Biologis dan Sosial Memengaruhi Usia Kedewasaan

Menurut Tim Patterson, VP Director of Programming Nickelodeon UK yang memprakarsai studi ini, pertanyaan tentang apakah pria bisa benar-benar "dewasa" adalah hal yang menarik baginya. Meskipun studi ini bagian dari promosi acara televisi, temuan bahwa pria lebih lambat dewasa dibanding wanita sebenarnya sudah sering dibuktikan oleh penelitian lain.

Sebuah penelitian di tahun 2013 menemukan bahwa konektivitas otak anak laki-laki dan perempuan berbeda sejak kecil. Otak perempuan cenderung lebih cepat "merapikan" koneksi-koneksinya, membuat mereka tampak lebih cepat matang dibandingkan laki-laki. Ini menunjukkan bahwa perbedaan usia kedewasaan menurut gender tidak hanya dipengaruhi oleh faktor sosial atau tuntutan budaya, tetapi juga oleh faktor biologis.

Dampak Perbedaan Usia Kedewasaan dalam Hubungan

Dalam penelitian ini, banyak wanita mengaku sering harus mengingatkan pasangan mereka untuk bersikap sesuai umur. Keluhan umum yang sering muncul adalah pria masih menganggap lelucon tentang kentut dan toilet itu lucu, mengemudi secara ugal-ugalan, makan sembarangan di malam hari, dan terlalu banyak bermain video game.

Faktanya, sekitar 3 dari 10 wanita mengaku pernah mengakhiri hubungan karena pasangannya terlalu kekanak-kanakan. Sebanyak 46% wanita bahkan merasa harus berperan sebagai "ibu" bagi pasangan mereka. Rata-rata, wanita di Inggris harus mengingatkan pasangannya agar "bersikap dewasa" sekitar 14 kali dalam setahun.

Meski begitu, tidak semua sifat "kekanak-kanakan" itu buruk. Sekitar satu dari empat responden meyakini bahwa sifat ini justru sehat untuk sebuah hubungan, karena bisa membuat suasana tetap ceria dan menyenangkan. Sifat ini juga dapat membantu membangun kedekatan dengan anak-anak.