Periskop.id - Konsumen di Inggris dilaporkan mulai meninggalkan produk pengganti daging olahan (meat substitute products) seperti sosis sayur atau daging burger tiruan, dan beralih pada sumber protein nabati yang lebih alami. Di tengah kejenuhan produk ultra-proses, tempe, makanan nabati asli Indonesia, muncul sebagai primadona warga Inggris dengan tingkat pertumbuhan yang fantastis.
Fenomena ini dilaporkan oleh The Guardian, Minggu (28/9), yang menyoroti pergeseran tren makan di negara tersebut.
Produk pengganti daging adalah makanan yang terbuat dari bahan-bahan nabati atau berbasis tumbuhan, dirancang untuk memiliki tekstur, rasa, dan penampilan yang mirip dengan daging hewani, tetapi tidak menggunakan daging atau produk hewani.
Daging Palsu Kehilangan Daya Tarik
Laporan tersebut menunjukkan adanya kejenuhan terhadap produk berbasis daging tiruan. Pada tahun 2024, dua merek besar pengganti daging di Inggris, Quorn dan Linda McCartney’s, mengalami kerugian penjualan total senilai £15,7 juta. Secara keseluruhan, penjualan produk pengganti daging olahan turun sebesar 6% atau sekitar £30 juta.
Meskipun demikian, penurunan ini bukan berarti konsumsi daging kembali naik. Menurut koalisi Eating Better, konsumsi daging di Inggris justru terus menurun selama lebih dari 10 tahun terakhir. Survei 2024 menunjukkan 61% warga bersedia mengurangi konsumsi daging, dan 24% sudah melakukannya dalam setahun terakhir.
Penjualan Tempe Melonjak
Sebaliknya, tempe dan tofu kini laris manis di supermarket Inggris. Penjualan tofu naik 15,3%, dan tempe menjadi salah satu makanan dengan pertumbuhan tercepat.
- Tiba Tempeh, sebuah startup asal Inggris yang memperkenalkan tempe ke pasar Eropa, mencatat kenaikan penjualan sebesar 736% dalam setahun.
- Pesaingnya, Better Nature, juga mencatat kenaikan signifikan sebesar 128%.
Kedua perusahaan ini baru-baru ini juga berhasil mendapatkan pendanaan lebih dari £1 juta untuk keperluan ekspansi internasional, menegaskan potensi besar dari makanan pengganti daging yang berasal dari Indonesia ini.
Mengapa Tempe Begitu Populer?
Menurut produsen, pergeseran konsumen ke tempe didorong oleh tiga alasan utama:
- Lebih Alami: Tempe dianggap jauh lebih alami dan kurang diproses (whole food) dibandingkan produk pengganti daging olahan lainnya.
- Lebih Murah: Tempe menawarkan sumber protein yang lebih terjangkau.
- Jauh Lebih Bergizi: Profil nutrisi tempe jauh lebih unggul.
Popularitas ini sejalan dengan tren global yang menjauhi makanan ultra-proses dan memilih makanan utuh yang sehat.
Kandungan dan Manfaat Kesehatan
Tempe terbuat dari biji kedelai utuh yang difermentasi menggunakan jamur (Rhizopus). Proses fermentasi ini menjadikannya lebih mudah dicerna dan diserap tubuh dibandingkan tofu, yang dibuat dari susu kedelai.
- Protein Tinggi: Tempe kaya protein nabati, mengandung sekitar 20 gram per 100 gram, hampir setara dengan daging ayam.
- Serat dan Prebiotik: Kandungan seratnya jauh lebih tinggi daripada buah apel dan mengandung prebiotik yang sangat baik untuk kesehatan usus.
- Vitamin B12: Tempe juga mengandung vitamin B, termasuk B12 (vitamin yang biasanya hanya ditemukan pada produk hewani), serta isoflavon yang bermanfaat untuk kesehatan otak, menopause, dan penurunan risiko kanker.
Asal-Usul dan Citra Baru di Indonesia
Tempe bukanlah makanan baru; menurut penelitian, makanan ini berasal dari Indonesia dan telah menjadi sumber protein utama selama lebih dari 300 tahun. Catatan tertua mengenainya ditemukan dalam naskah Jawa Serat Centhini pada abad ke-19, meski usianya diduga bisa lebih dari 1.000 tahun.
Meskipun sempat dianggap sebagai makanan orang miskin di Indonesia, citra tempe kini naik kembali dan dipandang sebagai superfood asli Indonesia. Selain itu, tempe jauh lebih ramah lingkungan dibanding daging, karena menghasilkan protein dengan emisi karbon yang rendah, bahkan dapat dibuat dari kacang hijau, singkong, hingga ampas susu kedelai.
Di luar Indonesia, tempe dijual dalam beragam bentuk, mulai dari blok polos, asap, hingga mince (cincangan) siap masak. Konsumen Inggris menggunakan tempe untuk berbagai hidangan pengganti daging, seperti taco, bolognese, atau salad.
Tinggalkan Komentar
Komentar