Periskop.id - Sebuah penelitian terbaru mengupas alasan mendalam di balik fenomena counterhedonic consumption, atau mengapa seseorang justru menikmati kegiatan yang secara naluriah dianggap menantang dan tidak menyenangkan, seperti menonton film horor, mengonsumsi makanan super asam, atau mengikuti tantangan fisik yang melelahkan.

Dilansir dari PsyPost, Studi yang diterbitkan dalam jurnal Psychology & Marketing pada 2025, berjudul The Allure of Pain: How the Quest for Psychological Richness Drives Counterhedonic Consumption, menemukan bahwa motif utama di balik perilaku ini adalah keinginan untuk hidup yang kaya secara psikologis.

Kekayaan psikologis didefinisikan sebagai bentuk kesejahteraan yang berbeda dari sekadar bahagia atau merasa hidup bermakna. Hidup yang kaya secara psikologis ditandai dengan pengalaman yang baru, kompleks, dan mampu mengubah cara pandang seseorang.

Selama ini, penjelasan umum mengenai counterhedonic consumption berkisar pada pencarian sensasi atau keinginan untuk memiliki banyak pengalaman. Namun, penelitian ini menawarkan sudut pandang baru: orang rela merasa tidak nyaman demi mendapatkan pertumbuhan diri atau perubahan perspektif yang dibawa oleh pengalaman tersebut.

Pembuktian Melalui 10 Studi

Tim peneliti melakukan 10 studi dengan total 2.275 partisipan untuk menguji hipotesis ini.

Dalam studi pertama, peserta yang memiliki keinginan tinggi untuk hidup kaya secara psikologis menunjukkan minat yang lebih besar untuk mencoba rumah hantu, bahkan setelah faktor-faktor lain diperhitungkan.

Studi berikutnya menegaskan temuan serupa. Peserta dengan skor tinggi dalam mengejar kekayaan psikologis lebih tertarik untuk memesan hidangan ayam yang digambarkan super asam.

Pada studi ketiga, ketika peserta diminta memilih antara taman dan labirin gelap yang dirancang untuk membingungkan, mereka yang lebih mengejar kekayaan psikologis lebih sering memilih labirin gelap.

Kunci Utama: Motivasi untuk Tumbuh

Untuk menguji hubungan sebab-akibat, peneliti meminta sebagian peserta yang dianggap memiliki kekayaan psikologis pada studi sebelumnya untuk menulis tentang bagaimana membuat pilihan yang menarik dan bisa mengubah cara pandang hidup. Kelompok ini kemudian menunjukkan minat yang lebih tinggi untuk berlangganan layanan streaming film horor dibandingkan kelompok kontrol atau kelompok yang bukan termasuk memiliki kekayaan psikologis. Hal ini menunjukkan bahwa cara berpikir yang diarahkan pada kekayaan psikologis dapat langsung meningkatkan minat terhadap pengalaman tidak menyenangkan.

Para peneliti kemudian menyelidiki apa yang memicu hubungan ini dan menemukan bahwa motivasi untuk tumbuh dan mengenal diri sendiri (self-growth) adalah kuncinya. Dalam studi lanjutan terkait pilihan makanan asam, peneliti menemukan bahwa alasan utama para peserta memilihnya adalah keinginan untuk berkembang secara pribadi, bukan sekadar ingin memiliki kenangan unik.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa jika kebutuhan untuk berkembang terpenuhi, rasa ingin mencari pengalaman ekstrem atau tidak menyenangkan menjadi tidak terlalu menentukan lagi.

Meskipun sebagian besar studi ini didasarkan pada skenario imajiner dan jawaban survei, peneliti menyarankan riset lanjutan dilakukan di situasi nyata, serta mempertimbangkan perbedaan budaya yang mungkin melihat ketidaknyamanan sebagai jalan menuju kebijaksanaan atau kematangan pribadi.