periskop.id - PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) mengumumkan kinerja hingga kuartal III tahun ini yang berakhir pada September 2025. Pada periode tersebut, perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp4,5 triliun. Laba itu turun 13,65% dibandingkan September 2024 yang mencapai Rp5,2 triliun.
Mengutip laporan keuangan perseroan, Sabtu (1/11) penjualan bersih tercatat sebesar Rp83,74 triliun. Raihan ini turun 5,34% dibandingkan pendapatan per September 2024 yang tercatat sebesar Rp 83,74 triliun.
Penjualan terbesar berasal dari pihak ketiga di pasar domestik, terutama segmen Sigaret Kretek Mesin (SKM) senilai Rp45,43 triliun. Disusul Sigaret Kretek Tangan (SKT) sebesar Rp28,84 triliun, dan Sigaret Putih Mesin (SPM) senilai Rp4,48 triliun.
Hingga September 2025, perseroan membukukan beban pokok penjualan sebesar Rp68,33 triliun, turun sekitar 8,45% dari Rp74,71 triliun pada periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sehingga, perseroan mencatatkan laba kotor Rp15,41triliun.
Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan beban penjualan Rp5,99 triliun, beban umum dan administrasi Rp2,46 triliun. Kemudian penghasilan keuangan tercatat sebesar Rp253,87 miliar.
Perseroan membukukan biaya keuangan Rp29,56 miliar, bagian atas hasil bersih entitas asosiasi Rp9,68 miliar, dan penghasilan lain-lain Rp178,13 miliar. Sementara beban lain hingga September 2025 tercatat sebesar Rp506,21 miliar.
Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp4,51 triliun, turun 13,65% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,22 triliun. Sehingga laba per saham susut menjadi Rp39 dari sebelumnya Rp45 per saham.
Aset perseroan sampai dengan 30 September 2025 turun menjadi Rp47,92 triliun dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 54,29 triliun. Liabilitas turun dari Rp 25,93 triliun pada Desember 2024, menjadi Rp 21,62 triliun pada September 2025. Sementara ekuitas sampai dengan September 2025 turun menjadi Rp 26,3 triliun dari posisi akhir 2024 sebesar Rp 28,36 triliun.
Tinggalkan Komentar
Komentar