periskop.id - PT Indonesia Tobacco Tbk (ITIC) mengumumkan kinerja kuartal III tahun ini yang berakhir pada September 2025. Pada periode tersebut, perseroan mencatat penjualan sebesar Rp229 miliar, turun 5,42% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp243 miliar.

Mengutip laporan keuangan perseroan, Senin (3/11). penjualan di pasar lokal tercatat sebesar Rp233,23 miliar, sementara pasar ekspor sebesar Rp898 juta. Adapun retur dan diskon tercatat sebesar Rp4,43 miliar, atau turun sekitar 3,92% dibandingkan Rp4,41 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Perseroan juga membukukan beban pokok penjualan sebesar Rp177,43 miliar. Dengan demikian, laba bruto tercatat sebesar Rp52,4 miliar, turun 1,68% dibandingkan Rp53,3 miliar pada periode sebelumnya.

Hingga September 2025, perseroan membukukan beban usaha Rp19,38 miliar, beban keuangan Rp9,98 miliar, denda pajak Rp41,52 juta, dan beban lain-lain Rp61,4 juta. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan penghasilan keuangan Rp2,52 juta, dan selisih kurs Rp8,97 juta.

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp16,89 miliar, turun tipis 0,25% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp16,93 miliar. Sehingga laba per saham dasar susut menjadi Rp17,96 per lembar, dari sebelumnya Rp18,01 per saham pada September tahun lalu.

Dari sisi neraca, total aset perseroan pada akhir September 2025 tercatat sebesar Rp634,25 miliar, sedikit turun dibandingkan Rp637,38 miliar pada akhir tahun lalu. Terdiri dari aset lancar senilai Rp197,55 miliar dan aset tidak lancar Rp436,7 miliar.

Liabilitas sampai dengan 30 September 2025 tercaat sebesar RP 189,04 miliar, turun dari Rp204,09 miliar yang dicatatkan pada Desember 2024. Sebesar Rp136,23 miliar tercatat sebagai liabilitas jangka pendek. Sisanya sekitar Rp47,82 miliar tercatat sebagai liabilitas jangka panjang.

Sampai dengan 30 September 2025, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp450,21 miliar. Angka itu naik dibandingkan ekuitas pada akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp433,3 miliar.