periskop.id - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyalurkan dana sebesar Rp18 triliun untuk program Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) hingga awal November 2025. Program ini merupakan salah satu langkah pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional di tengah tekanan ekonomi global.

Purbaya menjelaskan, total anggaran BLTS yang disiapkan pemerintah mencapai Rp31,05 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp18 triliun sudah dicairkan kepada masyarakat penerima manfaat, sementara sisanya akan segera disalurkan dalam waktu dekat. Pemerintah menargetkan percepatan pencairan agar seluruh bantuan bisa diterima sebelum akhir November 2025.

“Kami alokasikan Rp31,05 triliun. Sekarang sudah Rp18 triliun cair, sisanya akan dipercepat,” ujar Purbaya dalam Rapat Kerja bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dikutip Selasa (4/11).

Ia menegaskan bahwa percepatan penyaluran menjadi prioritas pemerintah agar dampak positif terhadap ekonomi bisa segera terasa. Menurut Purbaya, percepatan penyaluran masih menghadapi sejumlah kendala teknis, terutama bagi penerima di desil 3 dan 4. Sebagian besar kelompok ini menyalurkan bantuannya melalui PT Pos Indonesia, yang masih perlu menyempurnakan beberapa prosedur administrasi agar proses distribusi berjalan lebih efisien.

Asal tahu saja, BLTS merupakan langkah tambahan pemerintah untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi, khususnya pada triwulan IV 2025. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan tingkat konsumsi masyarakat dapat meningkat, sehingga memberi efek positif terhadap aktivitas ekonomi domestik. 

“Memberi bantuan tambahan untuk mendorong ekonomi lebih cepat, terutama di triwulan keempat ini,” kata Purbaya.

Bantuan Langsung Tunai Sementara ini diberikan sebesar Rp900 ribu per keluarga penerima manfaat (KPM), yang disalurkan dalam tiga tahap selama tiga bulan, masing-masing sebesar Rp300 ribu per bulan. Skema ini diharapkan dapat membantu rumah tangga berpendapatan rendah dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

Program BLTS kali ini menyasar rumah tangga pada desil 1 hingga 4, atau sekitar 35,05 juta KPM di seluruh Indonesia. Jumlah penerima tersebut lebih besar dibandingkan dengan program bantuan serupa sebelumnya, mencerminkan komitmen pemerintah untuk memperluas jangkauan perlindungan sosial.

Purbaya menegaskan, pemerintah menargetkan seluruh anggaran sebesar Rp31 triliun dapat tersalurkan sepenuhnya pada bulan November ini. “Jadi seharusnya minggu ini sudah bisa jalan. Saya harapkan November sudah habis semua ini, yang Rp31 triliun. Jadi memberikan dorongan tambahan lagi ke perekonomian,” pungkasnya.