periskop.id - Pemerintah Indonesia tengah memantau laporan mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang terjadi di perusahaan rokok PT Gudang Garam. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pihaknya akan terlebih dahulu mengumpulkan informasi sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
“Kami akan melihat dulu masalah ini,” ujar Airlangga saat memberikan keterangan pers seperti dilansir dari Antara, Senin (8/9).
Airlangga menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada laporan resmi dari pihak Gudang Garam terkait PHK tersebut. Ia juga menyinggung bahwa perusahaan tersebut tengah menjalani proses modernisasi, namun tidak merinci tindakan apa yang akan diambil pemerintah.
PHK tersebut dilaporkan terjadi di pabrik Gudang Garam yang berlokasi di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Isu ini mencuat ke publik setelah sebuah video yang menunjukkan puluhan pekerja Gudang Garam berkumpul dalam suasana haru tersebar luas di media sosial. Dalam video tersebut, para pekerja tampak mengenakan kaus bergambar logo perusahaan dan diyakini sedang mengikuti acara perpisahan.
Presiden Partai Buruh sekaligus Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, turut menanggapi kabar tersebut dalam konferensi pers di Jakarta pada Sabtu, 6 September.
“Kami baru menerima informasi soal PHK massal di PT Gudang Garam. Kami akan memastikan dulu kebenarannya,” kata Iqbal.
Iqbal menilai bahwa jika kabar PHK tersebut benar, hal itu mencerminkan melemahnya daya beli masyarakat yang berdampak pada menurunnya produktivitas industri rokok nasional. Ia juga menyebut sejumlah faktor lain yang memperburuk kondisi industri, seperti terbatasnya pasokan tembakau, minimnya inovasi produk, dan kenaikan tarif cukai.
Lebih lanjut, Iqbal memperingatkan bahwa PHK di pabrik rokok bisa menimbulkan dampak berantai yang luas.
“PHK seperti ini bisa berdampak tidak langsung terhadap ribuan pekerja dan pelaku usaha kecil yang terlibat dalam rantai pasok industri tembakau dan rokok,” ujarnya.
Tinggalkan Komentar
Komentar