Periskop.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengumumkan, akan meluncurkan wajah baru "Portal Satu Data Jakarta" yang sudah dilengkapi fitur kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) pada Oktober 2025.

"Insya Allah akan kita launching di minggu pertama atau kedua Oktober ini, namun masih menunggu waktu Pak Gubernur," ujar Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta Budi Awaluddin di Depok, Senin (29/9). 

Wajah baru "Portal Satu Data Jakarta" menampilkan data dari 10 perangkat daerah. Antara lain, terkait pendidikan, kependudukan, kesehatan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), tenaga kerja, ketenteraman dan ketertiban, serta sosial.

Pemprov DKI menargetkan seluruh perangkat daerah dapat terintegrasi penuh dalam portal tersebut. "Selain itu juga ada data potensi kelurahan, jumlah penduduk sampai detil berapa jumlah warteg, yang menggunakan kompor gas, seperti apa itu juga ada," kata Budi.

Saat ini, tersedia sekitar 4.000 data yang dapat diakses oleh masyarakat umum, akademisi, maupun jurnalis. Untuk mempermudah akses, portal juga mendukung dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Portal Satu Data Jakarta dapat diakses melalui tautan https://satudata.jakarta.go.id/.

Kehadiran wajah baru "Portal Satu Data Jakarta" dapat memperkuat transparansi dan akuntabilitas Pemprov DKI, sekaligus mendorong terwujudnya Jakarta sebagai kota dengan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Budi menambahkan "Portal Satu Data Jakarta" dihadirkan sebagai bagian dari keterbukaan informasi publik, sehingga diharapkan dapat menghiasi ruang-ruang akademisi, di dalam kampus, dan juga ruang-ruang rapat baik dari kelurahan sampai tingkat provinsi. 

Potensi Tiap Kelurahan

Ia menegaskan, data potensi kelurahan di seluruh Jakarta akan ditampilkan secara riil di "Portal Satu Data Jakarta". "Ada visualisasi data dashboard potensi kelurahan," tutur Budi.

Ia mengatakan, data potensi kelurahan ditampilkan rinci seperti jumlah rumah ibadah di sana, warung makan, rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang ada, hingga jumlah warga yang menggunakan kompor gas.

"Selain juga ada komposisi kependudukan, misalkan jumlah penduduk, jumlah wanita dan pria berapa," kata dia.

Dia berharap, "Portal Satu Data Jakarta" dapat dimanfaatkan masyarakat, akademisi, dan juga berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Jakarta mulai dari tingkat provinsi hingga kelurahan.

"Sambil mereka (OPD) dalam merumuskan kebijakan, tinggal klik 'Portal Satu Data Jakarta'. Begitu pun juga dengan masyarakat. Di ruang-ruang akademisi, itu juga mungkin 'Portal Satu Data' ini bisa ditampilkan," kata Budi.