Periskop.id - Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Provinsi Banten mengusulkan perpanjangan rute Transjabodetabek dari Kalideres, Jakarta Barat, menuju Terminal Poris Plawad, Cipondoh. Usulan ini diajukan untuk memperkuat konektivitas simpul transportasi publik di daerah penyangga.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang Achmad Suhaely dalam keterangannya di Tangerang, Senin (3/11) mengatakan, usulan tersebut sudah disampaikan kepada Pemprov DKI Jakarta, saat rakor pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) di kawasan aglomerasi Jabodetabek
Ia menuturkan, usulan perpanjangan ini untuk mengakomodasi mobilitas masyarakat ke ibu kota yang selama ini bergantung dengan transportasi publik. Bahkan bisa diintegrasikan dengan layanan transportasi publik lokal seperti Bus "BRT Tayo" dan Angkot "Si Benteng".
"Perpanjangan rute ini bahkan bisa dioptimalkan untuk mengurangi volume kendaraan di Jalan Raya Daan Mogot yang semakin padat," kata Suhaely.
Pemkot Tangerang juga berharap, usulan sejumlah rencana pembangunan tersebut dapat ditindaklanjuti secara maksimal. Dengan begitu, bisa berdampak besar terhadap kemajuan pembangunan berkelanjutan di Kota Tangerang.
"Kami juga sampaikan hasil transportasi yang sebelumnya dilakukan untuk memperpanjang rute Transjabodetabek ini," ujarnya.
Sementara untuk TOD, Pemkot Tangerang akan melakukan pembangunan fasilitas Park and Ride di kawasan Poris Plawad dan Puri Beta, untuk menunjang transformasi masyarakat untuk beralih ke transportasi publik.
"Pembangunan fasilitas tempat parkir yang aman dan memadai ini bisa menarik minat masyarakat untuk mulai beralih menggunakan transportasi publik karena layanannya yang mudah, murah, dan berkualitas,” tuturnya.
Beban APBD
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo sempat mengakui operasional layanan Transjabodetabek yang menjangkau wilayah penyangga, memang memberikan beban terhadap APBD Jakarta. Sejauh ini, lanjutnya, Pemprov Jakarta telah memperluas rute Transjabodetabek yang meliputi tujuan Bogor, Depok, Alam Sutera, Bekasi, hingga Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.
Namun, Pramono menegaskan, Pemprov Jakarta tetap berkomitmen untuk mengembangkan transportasi di dalam kota Jakarta, yakni dari koefisien luas bangunan (KLB) dan pengembangan berbasis transportasi atau transit oriented development (TOD). "Misalnya, urusan KLB dan TOD, itu kita gunakan untuk membangun Jakarta," ujar Pramono.
Lebih lanjut, Pramono juga menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta saat ini tengah menyiapkan secara matang perluasan layanan Transjabodetabek menyusul tingginya animo masyarakat.
Selama ini, Pemprov DKI Jakarta sudah memberikan subsidi Rp11.500 per penumpang yang menggunakan layanan Transjabodetabek. Subsidi ini diberikan untuk menekan harga tiket transportasi antarkota yang seharusnya Rp15.000 per orang.
"Jadi sekarang ini setiap orang kita subsidi Rp11.500. Karena memang harga tiket transportasi di Jabodetabek itu seharusnya Rp15.000 setiap penumpangnya," kata Pramono.
Tinggalkan Komentar
Komentar