Periskop.id - Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan, menegaskan, penyediaan pakan sudah sesuai dengan kebutuhan satwa yang meliputi kesehatan hingga perawatan harian.
"Kami tegaskan bahwa seluruh proses penyediaan dan pemberian pakan di TMR telah memenuhi standar kualitas, kuantitas, jadwal pemberian, serta metode yang sesuai dengan kebutuhan spesies satwa," kata Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang saat dihubungi di Jakarta, Senin (17/11).
Pernyataan tersebut disampaikan terkait postingan viral di media sosial X yang membahas dugaan korupsi pakan satwa. Ia pun menyebut, informasi yang beredar di dalam postingan tersebut tidak benar dan tidak sesuai dengan kondisi faktual di Taman Margasatwa Ragunan.
Setiap tahapan, kata dia, mulai dari pengadaan bahan pakan, proses penyiapan, hingga pakan tersebut dikonsumsi oleh satwa, berada di bawah pengawasan langsung kurator. Termasuk dokter hewan, nutrisionis, pengelola pakan satwa, dan perawat satwa.
"Pengawasan berlapis ini memastikan bahwa asupan nutrisi satwa selalu aman, tepat, dan konsisten setiap hari," ucap Wahyudi.
Taman Margasatwa Ragunan, sambung dia, senantiasa menjalankan standar pemeliharaan satwa, kesehatan hewan, serta pengelolaan fasilitas yang sesuai dengan ketentuan lembaga konservasi.
Sebagai bukti keberhasilan pengelolaan, pihaknya menilai banyak satwa di TMR yang hidup sehat, hingga melewati masa usia hidup (lifespan) alaminya. Hal ini menandakan kualitas manajemen kesehatan, nutrisi, habitat, serta perawatan harian yang baik dan konsisten.
Selain itu, TMR juga melakukan perkembangbiakan (breeding) satwa secara terkontrol, sebagai kontribusi nyata terhadap konservasi. Di antaranya jerapah, anoa, serta berbagai satwa lainnya.
"Seluruh keberhasilan tersebut sejalan dengan penerapan prinsip Five Freedoms Animal Welfare, yaitu bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari ketidaknyamanan, bebas dari rasa sakit, cedera, dan penyakit, bebas mengekspresikan perilaku alami dan bebas dari rasa takut dan tertekan," tegas Wahyudi.
Saluran Resmi
Lebih lanjut, pengelola Taman Margasatwa Ragunan mengimbau masyarakat agar senantiasa mengakses informasi resmi melalui kanal komunikasi TMR. Selain itu, tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi karena dapat menimbulkan kesalahpahaman.
“Apabila terdapat hal yang perlu dikonfirmasi atau dilaporkan, masyarakat diimbau agar segera menghubungi saluran resmi Taman Margasatwa Ragunan, sehingga dapat ditindaklanjuti secepatnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung sendiri sudah membantah kabar yang menyatakan, jatah pakan harimau di Taman Margasatwa Ragunan (TMR) dibawa pulang oleh petugas dan membuat salah satu harimau terlihat kurus.
“Enggak ada, saya sudah cek. Sudah,” ucap Pramono, Minggu (16/11/2025).
Sambil berseloroh ia menyatakan, siapa pun yang berani mengambil jatah makan harimau akan menghadapi satwa tersebut. “Kalau berani ngambil makanan anak harimau saya, harimaunya tak keluarin nanti,” cetusnya.
Sekadar mengingatkan, isu dugaan penyalahgunaan pakan ini muncul dari unggahan sebuah video yang menampilkan seekor harimau mondar-mandir dan tampak kurus di kandangnya.
Tinggalkan Komentar
Komentar