periskop.id - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kemajuan suatu bangsa tidak dapat diukur semata-mata dari pembangunan fisik atau pertumbuhan ekonomi, tetapi harus terlihat dari kesejahteraan seluruh rakyat. Pernyataan ini disampaikan dalam sambutan Peluncuran Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas, di SMP Negeri 4 Kota Bekasi pada Senin (17/11).

Prabowo mengatakan pembangunan Indonesia tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan harus dilakukan serentak di semua bidang. 

“Karena itu, pemerintah yang memimpin memang menghadapi tantangan berat. Tempo pembangunan dunia sangat cepat, bangsa-bangsa lain bergerak cepat. Kita harus mengejar dan bekerja keras di semua bidang,” ujarnya.

Presiden menekankan perlunya reformasi menyeluruh di bidang pemerintahan. Ia menyebut sejumlah sektor yang membutuhkan perhatian khusus, termasuk birokrasi, BUMN, penegakan hukum, ekonomi makro, kesehatan, dan pendidikan. Menurut Prabowo, perbaikan di sektor-sektor ini menjadi syarat utama agar pembangunan dapat dirasakan secara merata oleh seluruh rakyat.

“Di bidang pemerintahan, perbaiki birokrasi dan hentikan korupsi serta kebocoran data. Di BUMN, hentikan penyelewengan. Di bidang penegakan hukum, perbaiki. Di bidang ekonomi makro dan kesehatan, perbaiki. Di bidang pendidikan, upaya yang sangat besar harus dilakukan,” kata Prabowo.

Dalam konteks pendidikan, Presiden menekankan pentingnya menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. 

“Kita butuh dokter yang banyak, dokter gigi, insinyur, dan ilmuwan agar kita bisa mengelola kekayaan negara. Supaya kekayaan ini bisa digelontorkan sehingga seluruh rakyat bisa merasakan manfaatnya,” ujarnya.

Prabowo juga menegaskan bahwa abad ke-21 tidak seharusnya ada warga Indonesia yang kelaparan atau anak-anak yang sekolah tanpa makan. 

“Abad ke-21 ini, tidak boleh ada rakyat yang kelaparan. Sejak muda, saya bersumpah akan mengabdikan jiwa raga saya untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Saya tidak rela masih ada rakyat yang hidupnya sulit,” tegasnya.

Peluncuran Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas merupakan bagian dari program pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui teknologi. Program ini mencakup distribusi interactive flat panel (IFP), laptop, materi pembelajaran digital, dan pelatihan guru. 

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Abdul Mu’ti, hingga 16 November 2025, sebanyak 172.550 unit IFP telah tiba dan dimanfaatkan oleh sekolah dan PKBM, sementara 43.022 unit masih dalam proses pengiriman. Capaian ini sudah mencapai 75 persen dari rencana distribusi keseluruhan yang akan selesai pada 17 Desember 2025.