periskop.id - Ketua Kelompok Peduli Puspa Langka (KPPL) Rejang Lebong Tedi Riski mengungkapkan dua Bunga Rafflesia Arnoldii mekar sempurna secara bersamaan di kawasan Desa Selamat Sudiarjo. Kejadian langka ini menunjukkan indikasi kuat habitat puspa ikonik Bengkulu tersebut sangat sehat dan produktif.
"Bunga Rafflesia Arnoldii yang sudah mekar ini ada dua, dan satu lagi masih dalam bentuk knop aktif. Ini menunjukkan habitatnya di Desa Selamat Sudiarjo, lokasinya tumbuh ini sangat sehat dan produktif," ujar Tedi Riski di Rejang Lebong, Minggu (23/11), seperti dilansir Antara.
Fenomena mekarnya dua bunga raksasa ini dimulai sejak Sabtu (22/11). Selain dua bunga yang mekar, KPPL mengidentifikasi satu bakal bunga (knop) aktif di area yang sama. Bakal bunga itu diperkirakan akan mekar dalam beberapa minggu mendatang.
Akses menuju lokasi mekarnya Rafflesia terbilang menantang, namun masih dapat dijangkau wisatawan.
Dari Kota Curup, ibu kota Rejang Lebong, jarak tempuh mencapai sekitar 25 kilometer (km) menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Perjalanan dilanjutkan dari Desa Selamat Sudiarjo sejauh 3 km menggunakan kendaraan bermotor.
Setelah itu, pengunjung wajib berjalan kaki selama kurang lebih 20 menit menuju titik mekar.
Pengunjung yang berniat melihat bunga langka ini diminta ekstra hati-hati.
Lokasi tumbuhnya Rafflesia berada di lembah yang terjal, dengan kemiringan hampir 60 derajat dan kondisi tanah licin.
Tedi Riski juga mewanti-wanti pengunjung untuk menjaga kelestarian habitat.
Area di sekeliling bunga yang mekar banyak ditumbuhi knop Rafflesia lain yang sangat rawan terinjak dan rusak.
Tokoh masyarakat Kecamatan Bermani Ulu Saikul Latief menambahkan, kawasan Desa Selamat Sudiarjo telah dikenal sebagai habitat Rafflesia sejak tahun 2019.
Menurut Saikul, di tempat tersebut setidaknya terdapat tujuh lokasi aktif yang menjadi habitat bunga Rafflesia.
"Di sini hampir setiap bulan mekar. Di Desa Selamat Sudiarjo ini sekarang ada tujuh dari sembilan lokasi yang menjadi tempat tumbuhnya Bunga Rafflesia, dua lokasi lainnya sudah hilang karena inang tempatnya tumbuh rusak," kata Saikul.
Keberadaan habitat Rafflesia yang rutin mekar ini dinilai memiliki potensi besar menarik wisatawan ke Rejang Lebong.
Saikul menjelaskan, banyak wisatawan asing datang jauh-jauh hanya untuk menyaksikan langsung bunga raksasa tersebut.
"Yang sudah datang kemarin dari Oxford University Inggris, kemudian dari Rusia, India, China, Filipina dan beberapa negara lainnya," ungkap Saikul.
Ia mendesak agar pemerintah daerah maupun dinas terkait segera mengelola potensi ini. Saikul menyayangkan jika daya tarik wisata alam yang unik ini tidak dikembangkan secara serius.
Tinggalkan Komentar
Komentar